Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Hingga Lupa Diri

5 September 2019   19:16 Diperbarui: 5 September 2019   19:37 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : https://buruh-online.com

Saking Terobsesi agar Nama Bisa Masuk Daftar Penerima K-Rewards?

Kami baru beberapa menit tiba di rumah. Sebelum masuk ke kamar mandi untuk bersih bersih diri, duduk dulu beberapa saat di ruang tamu yang kecil mungil. Karena tidak terbiasa duduk melamun, maka saya mulai membaca pesan WA yang sejak sore belum sempat dibaca karena lagi mengemudikan kendaraan.

Salah satu pesan menarik adalah dari seorang wanita teman di Facebook. Intinya menanyakan, "Apakah benar kalau menulis di Kompasiana diwajibkan setiap hari harus menulis? Katanya, kalau sehari saja kosong maka nama penulis langsung didiskualifikasi?"

Kaget juga saya baca pertanyaan ini, karena kalau "kata orang" ini berkembang di Facebook atau di WAG, bisa-bisa orang yang awalnya ingin bergabung di Kompasiana jadi keder dan membatalkan niatnya. 

Maka saya langsung menjawab to the point, "Maaf, ibu mendapatkan informasi yang keliru."

Saya merasa tidak perlu menanyakan dari mana ia mendapatkan info tersebut, karena yang penting adalah meluruskan "kata orang" yang keliru tersebut. 

Dibohongi Suami?
"Nah, saya juga sejak awal tidak yakin ada blog yang maksa orang menulis setiap hari, kecuali memang merupakan karyawan tetap dari media tersebut," lanjut wanita yang sebut saja namanya Nita.

"Pagi pagi buta suami saya sudah duduk di depan komputer dan sudah tidak boleh diganggu lagi.

Biasanya, kalau saya lagi mempersiapkan sarapan pagi, suami mau membantu mempersiapkan anak-anak untuk berangkat ke sekolah, Tapi sejak bergabung di Kompasiana, tidak ada yang boleh mengganggu, termasuk anak-anak dan diri saya. 

Bahkan tadi pagi sempat marah karena saya menanyakan perihal upah tukang yang memperbaiki pagar kami yang rusak. Kata suami, "Ma, urusan kecil-kecil begitu tolong diselesaikan sendiri kenapa? Karena kalau terganggu terus, nama Papa tidak masuk di K-Rewards, papa akan kehilangan muka dengan teman-teman."

Saya tidak tahu, suami dapat berapa juta rupiah dari Kompasiana, kayaknya sangat besar ya, Pak, sehingga sampai tega memarahi anak-anak dan saya sebagai istrinya. Kalau memang tidak benar demikian, mohon bapak tulis di Kompasiana, karena teman sekantor saya juga bercerita bahwa suaminya juga berubah total sejak bergabung menulis di Kompasiana. Mohon tolong ditulis ya, Pak."

Tidak Bermaksud Mencampuri Urusan Keluarga Orang
Saya termasuk tipe orang yang tidak pernah mau merecoki urusan keluarga orang lain. Bahkan urusan keluarga anak cucu kami juga tidak pernah kami ikut campur.

Tapi terpikir oleh saya, boleh jadi Bu Nita hanya salah satu dari sekian banyak wanita yang merasakan Kompasiana telah mengambil alih suami-suami mereka. Dan tentu saja kita semua tidak akan membiarkan, Kompasiana disangka tak ubahnya sebagai "pelakor".

Karena itu, saya tuangkan tulisan ini dan akan saya share ke Facebook, Twitter, Instagram, dan semua WAG, agar semua orang tahu bahwa Kompasiana tidak pernah memaksa orang menulis setiap hari apalagi sampa mengancam untuk "mem-PHK" bila tidak setiap hari menulis.

Hal ini perlu untuk diklarifikasi, karena selama hampir tujuh tahun saya menulis, belum pernah sekali juga ada Admin yang menegur saya hanya karena ada kalanya saya absen menulis. Semoga dengan demikian, prasangka negatif tersebut bisa dipatahkan. 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun