Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dulu, Mau Belikan Anak Mobil-mobilan Tak Punya Uang

23 Mei 2019   07:40 Diperbarui: 23 Mei 2019   09:10 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto makan bersama /yang berdiri adalah putra kami Irmansyah dan istri Luci dan yang duduk cucu cucu dan mantu cucu/dokpri

Kini Dikasih Mobil Hadiah Ultah 

Kisah sejati hidup kami sejak menikah hingga lahir putra pertama sudah pernah dituliskan. Kisah hidup yang bertolak belakang dengan kisah dalam dongeng Cinderrella. 

Kalau hal tersebut ditulis ulang tentu akan menghadirkan kejenuhan bagi yang membacanya. Karena itu kali ini saya hanya menuliskan sebaris dua baris bagi yang mungkin belum pernah membaca cuplikan hidup kami terdahulu. 

Pada waktu itu, putra pertama kami ulang tahun pagi itu ia memeluk saya dan berkata "Papa, hari ini ulang tahun saya. Boleh belikan mainan mobil mobilan?" Saya terdiam.

Tanpa terasa air mata  karena saya harus memberikan jawaban yang akan mengecewakan putra kami. "Nanti ya sayang, kalau papa punya uang pasti akan papa belikan ya".

"Atau kue ulang tahun saja boleh ya pa?" tanya putra kami lagi. Mendengarkan permintaan yang disampaikan dengan suara lirih, saya sungguh tidak mampu lagi menahan jatuhnya air mata. 

Putra kami Irman memeluk saya kuat kuat sambil berkata "Jangan  menangis papa. kalau tidak ada uang tidak apa apa  pa" Justru mendengarkan tutur kata anak yang baru berusia 4 tahun ini hati saya sedih dan balas memeluk dirinya erat erat. 

Tiba tiba terdengar suara istri saya "Sayang, ntar mama bikinkan kue ulang tahun ya". Dalam hati saya heran Istri saya memang bisa membuat kue, tapi darimana uang untuk beli tepung, gula dan sebagainya? Namun saja hanya berdiam diri.

dokpri
dokpri
Rayakan Ultah Anak Dengan Kue Dari Gabus

Selang beberapa waktu, istri saya keluar membawa kue yang terbuat dari gabus bekas dan sepotong lilin menyala. Meletakan di atas meja yang merupakan satu satunya meja disana dan kami mulai bernyanyi "Panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia...serta mulia ...serta mulia".

dokpri
dokpri

Kembali Ke judul Tulisan

Kemarin tanggal 21 Mei 2019 di hari Ulang tahun ke 76 saya, seusai makan malam di Dragon Palace, kami berkumpul di rumah  putra kami Irmansyah untuk memotong kue tart ulang tahun yang dipersiapkan oleh mantu kami Luci. 

Semua lengkap hadir, yakni Kevin dan istrinya Astrid, Giovanno dengan istrinya Gulce, Dea Karina Putri dengan Paul dan yang bungsu Angelia. Saya mendapatkan beragam hadiah dari cucu cucu dan mantu cucu. 

Tiba Tiba putra kami berdiri dan menyerahkan kunci mobil sambil berkata "Papa, mobil yang lama sudah tua, dijual saja. Ini ada mobil Nissan 4 WD sebagai hadiah ulang tahun untuk papa dan mama. Kendaraan sudah dilengkapi dengan peta, sehingga papa mama kalau mau jalan, tidak perlu lagi gunakan HP".

dokpri
dokpri
Ada heater dual yang bisa diatur. Starter kendaraan tidak perlu pakai kunci, cukup tekan rem dan tekan tombol "start". Ada camera di depan stir kendaraan yang menampilkan  kondisi di belakang mobil bila mau mundur. 

Kalau BBM mulai berkurang akan ada pemberitahuan, sisa BBM masih dapat digunakan untuk jarak berapa kilometer lagi.  Untuk detailnya papa bisa baca di buku pentunjuk. Ntar malam saya akan langsung berangkat ke L.A. Kemudian kunci mobil diserahkan kepada saya dan istri saya menerima kunci serap dari mantu kami Luci.

peta jalan di depan stir/dokpri
peta jalan di depan stir/dokpri

Sesaat terbayang kembali kehidupan kami sewaktu masih tinggal di Pasar Tanah Kongsi. Putra kami ulang tahun untuk membelikan mainan mobil mobilan sungguh kami tidak punya uang. 

Dan kini, anak yang dulu berusia 4 tahun dan bernama Irmansyah, memberikan saya hadiah mobil serba canggih. Saya dan istri hanya bisa memeluk putra kami dan mengucapkan terima kasih.

Dalam hati jiwa kami bersujud syukur kehadirat Tuhan. Secara logika manusia adalah suatu hal yang mustahil, anak yang terlahir dari kedua oran tua yang miskin dan dibesarkan dalam kemiskinan, kelak bisa menghadiahkan mobil kepada orangtuanya. 

Ternyata apa yang bagi manusia mustahil terbukti bagi Tuhan tidak ada suatupun yang mustahil, bila kita yakin dan percaya akan kebesaran Tuhan. Sungguh Tuhan Mahabesar

dokpri
dokpri

Catatan tambahan

Tulisan ini sama sekali bukan untuk pamer melainkan justru diharapkan dapat menjadi insipirasi dan motivasi bagi orang lain, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. 

Semua foto adalah dokumentasi pribadi

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun