Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Alihkan Dana Pesta Paskah untuk Orang yang Menderita

18 April 2019   19:57 Diperbarui: 19 April 2019   02:40 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengajak Orang Memahami Makna Paskah yang Sesungguhnya

Selama ini, Perayaan Paskah dianggap identik dengan telur Paskah, perayaan besar-besaran dan tak lupa merayakannya dengan acara makan makan di berbagai restoran. Mengenai asal usul dari telur dan Kelinci Paskah, memiliki kisah yang beragam karena hanya merujuk pada lengenda. Sehingga tidak ada gunanya dibahas,karena hanya akan membuang waktu secara sia sia. 

Karena telur dan Kelinci Paskah, sesungguhnya hanyalah merupakan hiburan bagi anak-anak.

Telur yang dalam wujud coklat disembunyikan di berbagai tempat dan kemudian anak-anak berusaha untuk mencari dan menemukannya sebanyak mungkin.

Bagi yang paling banyak menemukan, akan mendapatkan hadiah. Permainan ini juga tidak ada aturan semua tergantung suka-suka yang mengadakan acara. 

Namun sejak beberapa tahun lalu gereja di Australia, mengajak orang-orang yang merayakan Paskah diajak untuk mengubah sudut pandang mereka: Makna Paskah yang sesungguhnya bukan bermakna telur dan kelinci serta makan makan-makan tapi justru mengingatkan umat manusia untuk meninggalkan egoisme dan menggantikan dengan kepedulian terhadap sesama yang menderita. 

Mengajak orang orang untuk membuktikan dalam bentuk nyata, yakni dengan mengalihkan dana yang biasanya dihabiskan untuk acara makan makan bersama keluarga atau teman teman,untuk dikumpulkan dan dibagikan kepada orang orang yang membutuhkan, tanpa memandang suku bangsa dan agamanya.

Setidaknya, bagi yang sudah menjadi tradisi untuk menjadikan acara makan bersama dalam keluarga, dapat terus melanjutkan, namun setidaknya, menyisihkan sebagian dana tersebut untuk mengaplikasikan hidup berbagi. Dan hasilnya luar biasa !

sumber: australian plus
sumber: australian plus

Rp 170 Miliar Terkumpul dalam Satu Hari
Salah satu jumlah sumbangan terbesar, yang berhasil dikumpulkan dalam waktu sehari Rp 170 miliar dalam waktu sehari.

Sumbangan ini menurut, sumber australianplus,com, bukan hanya dari kalangan umat Katolik tapi juga dari umat Islam dan umat Budha.

Dana ini akan dibagikan kepada siapa saja yang membutuhkan terutama para homeless yang sudah tidak lagi memiliki keluarga yang akan mengurus mereka.

Semboyan "Love Can Do All Thing" terbukti bukan hanya sekedar sebagai semboyan, tapi benar-benar diaplikasikan. Paskah adalah kebangkitan melawan egoisme dan sikap skeptis yang mungkin selama ini secara tanpa sadar menguasai diri.

Oleh karena itu, umat diajak untuk menunjukkan simpati dan empatinya bukan dengan membagikan telor dan kelinci Paskah, tapi fokus pada pemberian sumbangan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Karena itu, di samping kolekte yang biasa di edarkan di antara umat, di belakang juga disediakan keranjang untuk menitipkan amplop berisi donasi dalam jumlah yang cukup besar.

Sementara yang memberikan recehan atau uang 5 -10 Dolar cukup memasukkan ke dalam kantong kolekte.

dokumentasi pribadi: sumbangan bagi para homeless
dokumentasi pribadi: sumbangan bagi para homeless
Semua sumbangan akan diatur oleh panitia Paskah untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama bagi mereka yang tidak lagi memiliki keluarga yang merawat mereka.

Tidak ada batasan bahwa yang boleh menerima sumbangan ini adalah orang yang beragama Katholik, melainkan siapapun yang menderita tanpa menanyakan latar belakang asal muasal dan agamanya.

Karena bagi orang di Australia urusan agama adalah urusan pribadi masing-masing orang yang tidak boleh diintervensi oleh siapapun.

Selamat Paskah bagi yang merayakan !

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun