Dari sebatang pohon yang tidak sehat,mustahil akan diperoleh buahan yang dapat dinikmati.Jaman feodal sudah lewat,dimana orang tua ditempatkan sebagai wakil Tuhan di dunia ini. Karena merasa sebagai wakil Tuhan,maka orang tua tidai bersedia dinasihati anak anak.
Pengalaman Pribadi
Kalau menuliskan tentang teori,maka jauh lebih lengkap berselancar di google. Disana semua penyelasan ada ,secara mendetail. Karena itu perlu pengalaman pribadi dituliskan,dengan harapan ada manfaatnya bagi orang banyak.
Suatu hari ,saya ditelpon putra pertama kami . "Papa,ini ada surat dari kantor Polisi Western Australia atas nama papa. Mungkin Surat Tilang.Boleh saya buka?"
" Ya ya boleh" jawab saya dengan perasaan yang cukup menegangkan.Beberapa saat kemudian :" Benar papa. Ada denda dua kali. Masing masing $.210. dolar. Papa melanggar kecepatan.Seharusnya maksimal 80 Km perjam.tapi papa mengemudikan kendaraan dengan kecepatan 90 Km perjam. Tidak apa apa ,biar dendanya saya yang bayar.Tapi papa hati hati saja kalau lagi menyetir  " Jawab putra kami yang tinggal di Perth
"Oya ,sorry ya ,lain kali papa hati hati.Terima kasih sudah membayarkan $420 dolar " Jawab saya dengan nada menyesal. Karena kurang hati hati,sudah dikasih mobil oleh putra kami,tapi karena kendaraan masih belum diganti nama dan masih nama putra kami,maka disamping di denda ,point Driver Lisence nya juga dipotong.
Pelajaran pahit bagi saya sebagai orang tua.Tapi saya tidak malu untuk minta maaf.Dan sejak saat itu kalau mengemudikan mobil,selalu diingatkan oleh istri saya untuk tidak ngebut. Walaupun sesungguhnya secara pribadi saya bukan tukang kebut,tapi dalam perjalanan,secara tanpa sadar,kendaraan melaju lebih kencang dari batas minimal
Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi orang banyak
Tjiptadinata Effendi