Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Alyssa Azar, 19 Tahun Berhasil Taklukan Puncak Everest

7 Juni 2016   21:25 Diperbarui: 7 Juni 2016   21:45 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja asal Toowoomba, negara bagian Queensland, Alyssa Azar, disambut meriah di kampung halamannya setelah menjadi yang warga Australia termuda yang pernah mendaki Gunung Everest.

Alyssa Azar, 19 Tahun Taklukan Puncak Everest

Alyssa Azar, remaja putri  berusia 19 tahun ,berhasil mencapai puncak Everest . Hal ini adalah merupakan usaha untuk ketiga kalinya, Alyssa tiba di Bandara Wellcamp dekat Toowoomba,Negara Bagian Queensland, pada hari ini, tanggal 7 Juni, 2016 .Disambut dengan rasa syukur oleh keluarga dan teman temannya.

Pendaki dari Melbourne Tewas

Menurut Alyssa, dalam pendakiannya,bertemu singkat dengan  Maria Strydom ,asal Melbourne ,di Gunung Everest Kemudian mengetahui bahwa Maria tewas, karena tidak tahan ketinggian. Hal ini sudah amat sering terjadi, namun tetap saja setiap tahun,banyak orang yang berdatangan dari seluruh pejuru dunia, untuk menjajal kemampuan diri.Walaupun taruhannya adalah nyawa.

Walaupun belum pernah mendakit ke Mount Everest,tapi sebagai orang yang sudah pernah berada selama 10 hari di Himalaya, tepatnya di Lhaza ,ibu kota Tibet,setidaknya saya dapat merasakan betapa penderitaannya sebelum meninggal.Tibet dijuluki juga sebagai The Roof of the World,karena terletak dilokasi tertinggi puncak dunia.

Bukan Dingin Yang Membunuh

Kalau udara dingin,masih dapat diatasi dengan mengenakan jaket tebal,topi dan penutup telinga serta sal dileher dan sepatu boot.Namun disamping kedinginan ada hal yang amat sangat sulit diatasi ,yakni kekurangan oksigen.  Sehingga walaupun kita mencoba berjalan dengan tegap tetap saja akhirnya sempoyongan,

Di Tibet, oksigen hanya berkisar antara 40-50 persen,dan pada waktu itu temperatur adalah minus 30 derajat Celcius, Bagi kita yang sudah terbiasa hidup dan berada di udara bebas di dataran rendah,t entu hal ini amat sangat menyakitkan,.Akibatnya rasa sakit pada kepala dan sangat susah untuk bernafas.Rasa sakit dan kehilangan fokus dalam berpikir ini, masih dirasakan walaupun sudah tidak lagi berada di Himalaya ,selama satu dua minggu.

Karena oksigen tidak cukup mensupply ke otak.maka kita tidak bisa lagi fokus pada arah jalan. Salah satu teman kami ,juga tewas pada waktu itu di Tibet,bukan karena tidak tahan dingin, melainkan menurut dokter terjadi frozen pada otaknya .Maka ketika otak tidak lagi bekerja,walaupun detak jantung masih dapat terdeteksi lewat alat monitor,sessungguhnya orangnya sudah meninggal.

Sekilas Towoomba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun