Profesionalisme Kepala KPKNL Medan dalam melayani masyarakat patut dipertanyakan. Persoalannya, pemenang lelang aset negara berupa eks Gedung Parkir Perisai Plaza ditolak pertemuan saat hendak menanyakan kejelasan aset tersebut yang masih belum dapat direalisasikan dan diterima haknya sampai hari ini. Padahal total pembayaran nilai sekira 24 Milyar lebih dari nilai aset tersebut, telah dibayarkan kepada negara sejak delapan tahun lalu tahun 2012.
Pada tanggal 05 Mei 2021, perwakilan PT United Rope yg diwakili oleh Pak Harun dan Hisar Gurning (Direksi) dan tim Kuasa Hukum telah melakukan perjanjian dengan Kepala KPKNL Medan, Ksatria Purba, akan melakukan pertemuan mempertanyakan hak aset yg telah dimenangkan dalam lelang dan dibayarkan kepada negara sejak tahun 2012 sesuai dengan prosedur yg berlaku.
Sesuai perjanjian, dari jam 10.30 WIB, rombongan perwakilan PT United Rope telah menunggu di lobi kantor KPKNL Medan Jln. Pangeran Diponegoro Medan.
Sekira jam 11.30 WIB, tim Kuasa Hukum menuju ruang rantor Kepala KPKNL, namun staf KPKNL menyatakan bahwa, Kepala KPKNL, Satria Purba baru keluar makan siang.
Tim Kuasa Hukum sempat komplain karena sudah melakukan perjanjian pertemuan dan selama menunggu di lobi kantor KPKNL, tidak kelihatan Ketua KPKNL keluar dari pintu depan.
Namun demikian, tim Kuasa Hukum bersabar dan melakukan kontak ponsel perjanjian pertemuan kembali jam 13.30 hari itu juga.
Tiba waktunya, Kepala KPKNL Medan, Ksatria Purba, kembali menolak pertemuan dengan alasan sedang rapat setelah membiarkan perwakilan tim Kuasa Hukum PT United Rope menunggu hingga jam 14.00 WIB
Mendengar hal demikian, tim Kuasa Hukum komplain kembali karena sempat menunggu sejak jam 10.30 WIB pagi dan ditolak lagi dengan alasan sedang rapat.
Ketidak profesionalismenya Kepala KPKNL Medan melayani diperparah dengan membentak tim Kuasa Hukum PT United Rope dan memerintahkan satpam menghalau tim Kuasa Hukum yang sedang komplain.
Pak Harun selaku direksi PT United Rope membalas dengan kesal Kepala KPKNL,
"Jangan hanya panggil satpam, sekalian panggil Polisi."
Akhirnya Kakanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumut, Teddy Syandriadi yg mengetahui kekisruhan ini, menegahi dan menerima tim Kuasa Hukum PT United Rope di ruang rapat DJKN.
