Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pasif Agresif: Menghindar adalah Jalan Ninjaku

17 April 2024   07:15 Diperbarui: 21 April 2024   15:15 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Photo by Luca Nardone/Pexels

Artikel sebelumnya membahas tentang gaya komunikasi asertif yang diakhiri dengan pertanyaan "bagaimana anda menghadapi lawan bicara dengan gaya komunikasi pasif agresif?". Berikut ini akan dibahas secara singkat, padat, dan jelas tentang karakteristik gaya komunikasi ini. 

Pasif agresif. Sesuai dengan namanya, berarti bersikap menyerang dalam diam. Individu dengan gaya komunikasi ini sangat mahir silent treatment. Mereka mampu membuat lawan bicara merasa inferior, tanpa harus berkata-kata. 

Peminat gaya komunikasi pasif agresif memiliki anggapan bahwa lawan bicaranya harus peka terhadap kebutuhannya. Logikanya, bagaimana bisa orang lain mengetahui apa yang kamu butuhkan jika tidak dikomunikasikan? 

Karakteristik lainnya yaitu mereka terbiasa berdialog dengan dirinya sendiri. Mereka nyaman membuat skenario di kepalanya yang perlahan menjatuhkan mentalnya sendiri. Kondisi mental yang tidak stabil, dipadukan dengan gaya komunikasi demikian turut menulari mental lawan bicara. 

Perilaku komunikator pasif agresif yang paling mudah diidentifikasi adalah menghindari argumen. Mereka berlindung dibalik kalimat "tidak ingin perkataan atau perbuatannya menyakiti perasaan orang lain". Padahal, kemungkinan lain adalah ketidakmampuan mereka menangani konflik. Mereka tidak tahu bagaimana cara mengkomunikasikan kebutuhannya. 

Keengganan mengkomunikasikan pikiran dan perasaan adalah tanda lemahnya kecerdasan emosional. Mereka tidak ingin terlibat dalam argumen berkepanjangan karena berpikir hanya akan membuang waktu percuma. 

Akhirnya, penyelesaian konflik bergantung dari lawan bicara yang mengalah untuk meredakan suasana. Komunikator pasif agresif memiliki gengsi yang tinggi. Tanpa sadar mereka melakukan melakukan gashlighting pada orang-orang yang disekitarnya, walaupun orang tersebut tidak memiliki konflik apapun sejak awal. 

Ilustrasi orang frustasi. Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/boy-sitting-on-ground-leaning-against-brickstone-wall-262075/ 
Ilustrasi orang frustasi. Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/boy-sitting-on-ground-leaning-against-brickstone-wall-262075/ 

Bagaimana cara menghadapi lawan bicara pasif agresif?

Sama seperti menghadapi anak kecil, mereka butuh diemong dan dirayu sehingga pelan-pelan mau mengungkapkan pikirannya. Sikap agresifnya yang terjadi tanpa disadari, berbanding terbalik dengan bagaimana ingin diperlakukan. Jika semakin dipaksa, maka mereka akan semakin menutup diri. Mereka butuh waktu lama hingga akhirnya berani menyampaikan kegelisahannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun