JAKARTA (22/4/2025) --- Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso menyoroti pentingnya peran media dalam menghadapi era post truth, saat menyampaikan arahan pada acara "Silaturahim Syawal KIM dan LINES DPP LDII", yang digelar Minggu (20/4) di Jakarta.
"Kemudahan mengakses informasi di era digital saat ini, bak pisau bermata dua. Pasalnya informasi yang keliru dapat diyakini sebagai kebenaran. Di sinilah media berperan meluruskan informasi," ujar KH Chriswanto.
Ia menjelaskan bahwa fenomena post truth menjadikan opini lebih dipercaya ketimbang fakta, apalagi jika informasi tersebut mampu menyentuh emosi publik. Dalam situasi ini, media dituntut menyajikan informasi berbasis data dan kebenaran.
"Positif bisa dinilai negatif saat komunikasi tidak berjalan dengan baik. Maka peran media sangat penting untuk menjembatani informasi agar masyarakat mendapat data yang benar," tuturnya.
KH Chriswanto juga menekankan pentingnya digital literacy atau literasi digital dalam masyarakat. Hal ini menjadi filter utama dalam menyikapi arus informasi yang deras.
"Saring sebelum sharing adalah keharusan. Kita harus bijak menyikapi informasi, membedakan mana hoaks dan mana fakta agar tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan," tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa LDII kerap menjadi objek dari serangan post truth. Oleh karena itu, ia mendorong KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) dan LINES (LDII News Network) untuk aktif dalam menyajikan informasi yang benar mengenai LDII.
"DPP LDII memberi ruang luas kepada KIM dan LINES untuk memanfaatkan era digital, menyebarkan informasi dakwah dengan kualitas dan etika jurnalistik yang baik," katanya.
Ketua DPP LDII, Rulli Kuswahyudi, dalam kesempatan yang sama, menegaskan bahwa pembentukan LINES adalah strategi jangka panjang LDII dalam menghadapi era new media.
"Kami ingin menyampaikan informasi tentang LDII secara faktual, misalnya program pembangunan generasi berkarakter luhur yang selama ini kami jalankan," ungkap Rulli.
