hanya melalui sebait puisi, tanpa bunga, doa itu kukirim untukmu:
"Peluklah, ibu, walau anakmu telah jauh  berlayar!"
pada dadamu yang tipis digerus usia
ingin aku kembali sembunyikan tangis
sebab aku tahu dada yang tipis itu
menyimpan seribu mata air yang selalu lapang menyimpan keluh.
tanpa bunga, hanya sebait puisi, lipatlah doa ini di dadamu
walau aku tahu sepanjang usia tak kan cukup mengagungkanmu,
puisi dan doa ini simpanlah di laci hatimu paling dalam
walau aku tak pernah tahu bisakah bermakna.