Mohon tunggu...
Tiyas Rezkiyana
Tiyas Rezkiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Jurusan Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Global Warming Kota Batam Ancam Kehabisan Stok Air Bersih 2022

26 Oktober 2022   09:38 Diperbarui: 26 Oktober 2022   12:13 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perubahan iklim atau salah satunya yang paling umum terjadi, 'Global Warming' (Pemanasan Global) saat ini sudah semakin menyebar bukan hanya secara global bahkan hingga memasuki dibeberapa daerah di Indonesia khususnya Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. 

Global Warming umumnya diakibatkan oleh perubahan suhu ekstreem dan pola cuaca dalam jangka panjang dimana faktor penyebab dapat secara alami maupun buatan / akibat buruk dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan manusia, misalnya efek gas rumah kaca dari pembakaran fosil, batu bara, minyak dan gas. Namun, untuk sekarang faktor penyebab pemanasan global didominasi oleh dampak buatan tangan manusia sendiri.

'Batam', Kota yang memasuki daftar dari 5 kota industri terbesar di Indonesia ini selama 25 tahun terakhir 2022 semakin terancam dengan masalah kehabisan air bersih yang diakibatkan oleh beberapa faktor. Yang pertama secara alami, faktor turunnya angka curah hujan sehingga membuat beberapa waduk volume air mengalami penyusutan. 

Yang kedua merupakan faktor yang paling disorot adalah faktor buatan manusia, misalnya rusaknya hutan akibat pembakaran hutan dibeberapa hutan di provinsi Riau kemudian dari pembakaran limbah pabrik dimana Kota Batam termasuk kota industri terbesar pastinya memiliki banyak pabrik yang berproduksi.

Wilayah Kota Batam bergantung pada air bersih dari lima waduh yang volumenya semakin menyusut. Kekeringan ini akan beresiko terhadap perubahan iklim yang berupa peningkatan suhu panas akan mengakibatkan terjadinya kekeringan. 

Perubahan iklim ini akan berdampak pada kesehatan manusia dan mengakibatkan ketersediaan air bersih berkurang sehingga pasokan air pada sistem pertanian juga menjadi terganggu. Curah hujan merupakan salah satu indikator adanya perubahan iklim di suatu wilayah. 

Perubahan iklim menyebabkan presipitasi yang tidak merata sehingga di Kota Batam akan mengganggu volume air bersih yang ada. Meningkatnya temperatur udara yang disebabkan oleh pemanasan global dalam perubahan iklim menyebabkan semakin cepatnya penguapan atau evaporasi sehingga menyebabkan air tanah semakin cepat berkurang.

Sehingga untuk mencegah terjadinya Global Warming pemerintah Kota Batam perlu mengadakan sosialisasi ke masyarakat setempat mengenai solusi mendapatkan keperluan air bersih. Solusi aksi nyata yang dapat diberikan agar mengurangi krisis air bersih adalah mengefektifkan ruang terbuka dan ruang terbuka hijau yang ada. 

Dengan memperbanyak pepohonan, dilakukannya menanam Pohon atau Reboisasi karena pohon memiliki akar yang berfungsi untuk menyerap air dalam tanah. Semakin banyak pohon, maka cadangan air makin banyak tersimpan. 

Untuk itu, menanam pohon atau reboisasi (penghijauan lahan) merupakan salah satu upaya untuk mengurangi krisis air bersih yang akarnya secara alami mampu meresapkan air hujan ke dalam tanah. Selain itu, bidang peresapan air hujan secara buatan juga perlu diperbanyak dengan cara membuat bosem (danau buatan). 

Setiap rumah juga sebaiknya membuat sumur resapan, bukan sumur yang dibuat sampah keluar airnya. Bukan juga sumur yang diambil airnya untuk kebutuhan sehari-hari. Minimal setiap rumah ada lubang resapan biopori, yang diameternya sekitar 12 cm atau sekitar 1/10 sumur resapan. Aksi nyata mencegah pemanasan global dan perubahan iklim tentunya juga harus dilakukan setiap individu. Yaitu, dengan menerapkan perilaku ramah lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun