Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Doa Dihargai Rupiah? Inilah Kontroversi Yusuf Mansur! Makna Dakwah di Era Digital

13 Oktober 2025   14:45 Diperbarui: 13 Oktober 2025   14:45 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital, batas antara dakwah, hiburan, dan bisnis makin kabur.

Ustaz tak lagi berdiri di mimbar masjid saja, tapi juga di layar smartphone.

Dan ketika algoritma mulai ikut bermain, popularitas bisa jadi senjata sekaligus jebakan.

Yusuf Mansur barangkali hanya mencoba menyesuaikan cara berdakwah dengan zaman.

Tapi publik, yang kini makin kritis, menuntut transparansi dan kejelasan etika.

Apakah donasi itu murni amal? Ataukah ada motif ekonomi di baliknya?

Apakah doa yang diucapkan masih tulus jika diukur dengan nominal?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini wajar muncul di tengah masyarakat yang haus keikhlasan.

Karena pada akhirnya, yang dicari bukan sekadar ustaz populer, tapi figur spiritual yang dipercaya sepenuh hati.

Bisnis, Dakwah, dan Badai Kritik

Yusuf Mansur bukan hanya pendakwah, tapi juga pengusaha syariah.

Ia pernah mendirikan berbagai program investasi seperti Wisata Hati, PayTren, hingga proyek-proyek properti umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun