Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Polda Metro Jaya Resmi Tahan NM atas Kasus Pemerasan, Pengancaman dan TPPU

10 Oktober 2025   18:20 Diperbarui: 10 Oktober 2025   15:08 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metro Jaya resmi tahan Nikita atas kasus pemerasan, pengancaman, serta tindak pidana pencucian uang (TPPU) (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Lewat akun TikTok-nya, @nikihuruhara, Nikita menyiarkan live streaming panjang yang menohok. Ia menuding produk Reza mengandung zat berbahaya, bahkan menyebut bisa menyebabkan kanker kulit.

Kalimat demi kalimat keluar seperti peluru tanpa kendali. Warganet yang menonton merasa dihibur, tapi bagi Reza Gladys, itu awal dari badai besar.

Video Nikita memancing gelombang hujatan baru. Produk Glafidsya dihujani komentar negatif, dan sebagian pelanggan mulai menarik diri. Reza panik. Dalam situasi penuh tekanan, seorang rekan sesama dokter bernama Oky menyarankan solusi tak biasa, 

"Coba kasih uang aja ke Nikita, biar berhenti ngomong."

Solusi itu ternyata membuka babak baru yang lebih kelam.

Uang, Ancaman, dan Speak Up yang Disalahartikan

Lewat asistennya, Ismail Marzuki, Nikita dikabarkan menyampaikan pesan kepada Reza, ia ingin berbicara langsung, tapi dengan nada yang berbeda.

Pesan WhatsApp dari Ismail mengandung ancaman halus, jika tidak ada "itikad baik," Nikita akan "speak up." Kata itu, speak up, yang bagi sebagian orang berarti keberanian mengungkap kebenaran, dalam konteks ini menjadi ancaman akan membuka aib.

Ahli linguistik yang dihadirkan dalam persidangan, Makyun Subuki, menjelaskan bahwa kata "speak up" memang bisa bermakna positif atau negatif tergantung konteksnya. Dalam kasus ini, jelas bermakna negatif, sebuah ancaman verbal yang menyiratkan tekanan psikologis.

Takut reputasinya hancur, Reza akhirnya setuju memberi uang.

Nominalnya fantastis, Rp4 miliar.

Uang itu dikirim melalui rekening Ismail, dan dari sana, Rp30 juta diberikan kembali kepada Nikita. Jaksa menilai ini bukti keterlibatan langsung Nikita dalam pemerasan terencana.

Dari Drama Sosial Media ke Drama Hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun