"Bersih-bersih ini bukan soal angka, tapi soal nurani." -- Purbaya Yudhi Sadewa
Biasanya, pejabat baru butuh waktu berbulan-bulan untuk menyesuaikan diri, mempelajari struktur birokrasi, lalu perlahan mulai mengambil kebijakan. Tapi tidak dengan Purbaya Yudhi Sadewa. Baru sebulan duduk di kursi Menteri Keuangan, ia langsung membuat langkah yang mengguncang institusinya sendiri, memecat 26 pegawai pajak sekaligus.
Sebuah gebrakan yang membuat banyak orang di lingkaran kementerian menelan ludah. Tak ada peringatan panjang, tak ada basa-basi. "Kalau terbukti main uang, ya dipecat." Begitu katanya sederhana tapi tajam.
Langkah itu seolah menjadi gong pembuka dari sesuatu yang lebih besar, pembersihan moral dan etika di tubuh Kementerian Keuangan, khususnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP), lembaga yang selama ini dikenal rawan godaan karena mengelola uang dalam jumlah masif.
Purbaya Yudhi Sadewa tegas memecat 26 pegawai pajak demi bersihkan Kemenkeu dan pulihkan kepercayaan publik terhadap sistem perpajakan negara. - Tiyarman Gulo
"Bukan Saatnya Main-main Lagi"
Kalimat itu meluncur dari mulut Purbaya dengan nada datar tapi berisi ancaman moral.
"Message-nya sederhana," ujarnya. "Sekarang bukan saatnya main-main lagi."
Dalam dunia birokrasi, kata "main-main" sering jadi eufemisme untuk segala bentuk penyimpangan, dari pungutan liar kecil sampai skandal besar yang menjerat pejabat tinggi. Tapi Purbaya memilih tak memperhalus kata. Ia menyebutnya apa adanya, suap, penyalahgunaan wewenang, dan pengkhianatan terhadap amanah publik.
Sebanyak 26 pegawai pajak resmi dipecat, dan 13 lainnya masih dalam proses disiplin berat.
Menurutnya, langkah ini bukan soal "tunjukkan kekuasaan", tapi soal mengembalikan kepercayaan yang sudah lama terkikis dari publik terhadap sistem pajak negara.
Bayang-bayang Kelam di Balik Seragam Pajak
Kita tahu, pajak adalah napas negara. Dari situlah jalan dibangun, gaji PNS dibayar, subsidi disalurkan, hingga pembangunan bisa berlanjut. Tapi sayangnya, citra "pajak" di mata masyarakat sering kali tidak sesuci fungsinya.
Kasus demi kasus, dari gaya hidup mewah pejabat pajak hingga suap miliaran rupiah, telah membuat publik muak.