Kenyamanan psikologis. Warna yang lebih "segar" bisa memberi efek adem, nggak terlalu berat dipandang.
Simbol semangat baru. Seragam baru diharapkan menambah rasa bangga dan militansi prajurit.
Kenapa Sage Green?
Nah, ini menarik. Sage green bukan warna sembarangan. Di dunia desain, warna ini sering dianggap elegan, menenangkan, tapi tetap kuat. Dalam konteks militer, sage green punya beberapa keunggulan, Mudah membaur dengan vegetasi tropis. Dari sawah, semak, hutan, sampai area perkotaan, warna ini cukup fleksibel untuk kamuflase.
Lebih ramah di mata. Hijau tua kadang terlihat terlalu gelap, apalagi di cuaca panas. Sage green memberi kesan adem.
Ikon modernisasi. Banyak militer dunia pakai camo digital dengan warna lebih muda (misalnya US Army dengan "Army Combat Uniform" mereka).
Jadi, pergantian ini bukan soal gaya-gayaan, tapi memang ada hitungannya.
Seragam Lama vs Baru
Kalau dibandingkan, jelas beda nuansa.
Hijau Tua (Lama), Kesan, tegas, tradisional, klasik. Fungsi, efektif di hutan lebat. Identitas, melekat di memori sejarah TNI.
Sage Green (Baru), Kesan, segar, modern, adaptif. Fungsi, lebih luas untuk berbagai vegetasi. Identitas, simbol TNI yang terus berkembang.
Selain warnanya, coraknya pun berubah. Dari pola lama yang lebih konvensional, kini jadi digital camouflage, pola kotak-kotak kecil yang dinilai lebih efektif mengacaukan penglihatan musuh.
Perbandingan dengan Tentara Negara Lain
Kalau kamu perhatikan, hampir semua militer dunia sudah ganti ke camo digital. Misalnya, AS (U.S. Army), pakai ACU (Army Combat Uniform) dengan camo digital yang mendominasi sage green, abu-abu, dan cokelat.