Deadline day. Dua kata ini selalu bikin jantung para fans sepak bola berdetak lebih cepat. Segala rumor, gosip, hingga drama tawar-menawar klub biasanya berpuncak di hari terakhir bursa transfer. Dan kali ini, panggung utamanya diisi oleh Liverpool yang akhirnya sukses mengamankan tanda tangan Alexander Isak, bomber andalan Newcastle United.
Berbulan-bulan saga ini bergulir. Tawar-menawar keras, penolakan berulang, sampai spekulasi apakah Liverpool akan menyerah atau beralih ke target lain. Namun, di penghujung Agustus 2025, kabar itu pecah, Isak resmi menjadi pemain Liverpool dengan mahar 130 juta pounds. Nominal yang membuatnya langsung tercatat dalam sejarah Premier League sebagai rekrutan termahal sepanjang masa.
Bagi para pendukung The Reds, ini bukan sekadar transfer, tapi sebuah pernyataan, Liverpool benar-benar serius menjaga hegemoninya di Inggris dan Eropa.
Liverpool resmi pecahkan rekor Premier League dengan mendatangkan Alexander Isak dari Newcastle seharga 130 juta pada deadline day. - Tiyarman Gulo
Kenapa Harus Isak?
Pertanyaan yang sering muncul sejak awal adalah, kenapa Liverpool begitu ngotot pada Alexander Isak? Jawabannya sederhana, Arne Slot, manajer baru Liverpool, membutuhkan tipikal striker yang berbeda dari yang sudah ada.
Isak dikenal bukan hanya sebagai pencetak gol ulung, tapi juga striker modern yang luwes. Dengan postur menjulang 192 cm, ia tangguh dalam duel udara, namun kaki dan kelincahannya juga mematikan. Di Newcastle, ia membuktikan diri bukan hanya sekadar target man, tapi juga pemain yang bisa turun menjemput bola, mengombinasikan permainan, bahkan membuka ruang untuk rekannya.
Slot melihat Isak sebagai kepingan terakhir puzzle lini depan Liverpool. Setelah mendatangkan Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt, The Reds butuh seorang striker utama yang benar-benar bisa menjadi ujung tombak sekaligus penentu pertandingan besar.
Drama Tawar-Menawar yang Melelahkan
Saga transfer ini sebenarnya sudah bergulir sejak awal Agustus. Liverpool mengajukan tawaran pertama sebesar 110 juta pounds, namun langsung ditolak mentah-mentah oleh Newcastle. Klub asal Tyneside itu merasa Isak adalah aset tak tergantikan, apalagi setelah musim 2024/2025 di mana ia mencetak banyak gol penting.
Namun, di balik layar, cerita lain berkembang. Isak ternyata sudah mantap hati ingin pindah. Begitu mendengar Liverpool datang mengetuk pintu, ia menegaskan pada agennya bahwa Anfield adalah satu-satunya tujuan.
"Saya tidak akan bermain lagi untuk Newcastle," demikian laporan yang berkembang di media Inggris tentang sikap tegas sang striker. Terbukti, di tiga laga awal Premier League musim 2025/2026, Isak tak sekalipun tampil untuk The Magpies.
Newcastle mencoba menahannya, bahkan menawarkan kontrak baru dengan kenaikan gaji signifikan. Tapi keinginan Isak terlalu kuat. Pada akhirnya, klub tak bisa melawan arus. Dengan sisa waktu hanya beberapa jam menuju deadline day, kesepakatan akhirnya tercapai di angka 130 juta pounds---rekor baru Liga Inggris.
Fabrizio Romano dan "Here We Go" yang Ditunggu
Kalau bicara transfer besar, rasanya tak lengkap tanpa menyebut Fabrizio Romano. Pakar mercato asal Italia itu seperti "penyiar resmi" bursa transfer dunia. Dan benar saja, saat kabar deal Isak pecah, Romano langsung meluncurkan jargon andalannya,