Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mata Berbinar Saat Jatuh Cinta? Misteri di Balik Tatapan Penuh Makna

21 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 21 Agustus 2025   01:00 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata Berbinar Saat Jatuh Cinta? Misteri di Balik Tatapan Penuh Makna | kompas

Cahaya di mata kita sendiri saat bercermin setelah berhasil mencapai impian yang lama diperjuangkan.

  • Kilau lembut dari penerimaan dan cinta terhadap diri sendiri.

  • Setiap momen itu adalah kilau yang tak ternilai. Momen-momen di mana hati kita terasa penuh, di mana kita merasa hidup seutuhnya. Dan momen-momen seperti ini, yang begitu murni dan berharga, layak untuk dirayakan dan diabadikan dengan sesuatu yang sama istimewanya.

    Simbol Abadi untuk Kilau yang Murni

    Lalu, apa yang bisa menjadi simbol sempurna untuk sebuah kilau yang datang dari dalam, yang jujur, dan tak lekang oleh waktu? Jawabannya mungkin ada pada keindahan yang juga diciptakan dari proses yang luar biasa, yaitu Berlian natural (natural diamonds).

    Ada sebuah paralel yang indah di sini. Seperti tatapan Sore kepada Jonathan yang kilaunya datang dari perasaan tulus, berlian natural juga memancarkan cahaya dari dalam dirinya. Kilau sebuah berlian natural bukan sekadar pantulan cahaya di permukaan. Itu adalah hasil dari perjalanan miliaran tahun di bawah tekanan dan panas bumi yang ekstrem.

    Berlian tidak sekadar dibuat, ia dibentuk oleh alam. Proses panjang inilah yang menanamkan sejarah, kekuatan, dan keunikan dalam setiap fasadnya. Kilau yang dipancarkan bukan hanya cahaya, melainkan pantulan dari nilai, ketahanan, dan keabadian.

    Ketika kita merayakan momen berharga dalam hidup dengan berlian natural, kita tidak hanya memberikan sebuah perhiasan. Kita memberikan simbol yang maknanya begitu dalam. Sebuah pengakuan bahwa kilau emosional yang kita rasakan sama berharganya, sama alaminya, dan sama abadinya dengan kilau yang terpancar dari batu paling berharga di bumi.

    Karena pada akhirnya, setiap kilau yang tulus, baik yang terpancar dari mata maupun yang tersemat di jari adalah cerita berharga yang layak dikenang selamanya.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Love Selengkapnya
    Lihat Love Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun