Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bedah Tuntas Dilema Kerja Bareng Saudara vs Orang Lain

26 Juli 2025   05:00 Diperbarui: 25 Juli 2025   10:53 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bedah Tuntas Dilema Kerja Bareng Saudara vs Orang Lain | freepik

Drama Keluarga Pindah ke Kantor. Konflik antar anggota keluarga adalah hal yang wajar. Namun, ketika bisnis menjadi arena baru untuk melanjutkan perselisihan tersebut, produktivitas dan moral seluruh tim bisa hancur. Belum lagi campur tangan dari anggota keluarga lain yang tidak terlibat langsung dalam bisnis, yang bisa memperkeruh suasana.

  • Nepotisme dan Kecemburuan Sosial. Mempekerjakan saudara seringkali memicu tuduhan nepotisme, bahkan jika saudara Anda sebenarnya kompeten. Karyawan non-keluarga mungkin merasa dianaktirikan atau melihat bahwa jalur karier mereka terhambat, secemerlang apapun kinerja mereka. Hal ini bisa menciptakan lingkungan kerja yang toksik dan menurunkan motivasi.

  • Panggung Profesional Murni: Kelebihan Bekerja dengan Orang Lain

    Setelah melihat kompleksitas bekerja dengan keluarga, opsi bekerja dengan "orang asing" atau non-kerabat terasa seperti angin segar yang menjanjikan keteraturan dan objektivitas.

    • Batasan yang Jelas, Hubungan yang Tegas. Hubungan Anda dengan rekan kerja non-keluarga didefinisikan oleh kontrak kerja dan deskripsi pekerjaan. Profesionalisme adalah landasan utama interaksi. Tidak ada beban emosional atau sejarah pribadi yang mempersulit komunikasi.

    • Objektivitas adalah Raja. Evaluasi kinerja, promosi, dan teguran didasarkan murni pada performa dan data. Keputusan bisnis dapat diambil secara rasional tanpa terdistorsi oleh perasaan personal. Jika seorang karyawan tidak berkinerja baik, proses untuk menanganinya, bahkan hingga pemutusan hubungan kerja, menjadi lebih lugas.

    • Kolam Talenta yang Lebih Luas. Dengan tidak membatasi diri pada lingkaran keluarga, Anda memiliki akses ke kolam talenta yang jauh lebih luas. Anda bisa merekrut orang terbaik untuk posisi tertentu berdasarkan keahlian dan pengalaman mereka, bukan berdasarkan nama belakang mereka.

    Tantangan Bekerja dengan 'Orang Asing'

    Tentu saja, jalur ini juga bukannya tanpa kerikil. Membangun tim dari individu-individu yang tidak memiliki ikatan sebelumnya memiliki tantangannya sendiri.

    • Butuh Waktu Membangun Kepercayaan. Kepercayaan tidak datang dalam semalam. Anda perlu waktu dan upaya untuk membangun hubungan kerja yang solid dan memastikan bahwa setiap orang memiliki loyalitas terhadap visi perusahaan.

    • Potensi Perbedaan Visi dan Budaya Kerja. Setiap orang datang dengan latar belakang, pengalaman, dan etos kerja yang berbeda. Menyatukan semua ini menjadi sebuah budaya perusahaan yang kohesif membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan komunikasi yang konstan.

    • Loyalitas yang Transaksional. Loyalitas karyawan non-keluarga seringkali bersifat transaksional. Mereka setia selama perusahaan memberikan kompensasi, lingkungan kerja, dan jenjang karier yang memuaskan. Jika ada tawaran yang lebih menarik di luar, mereka mungkin tidak akan ragu untuk pindah.

    Jadi, Mana yang Lebih Baik? Jawabannya Ada di Tangan Anda

    Setelah membedah kedua sisi, menjadi jelas bahwa tidak ada jawaban tunggal yang benar. Pilihan antara bekerja dengan saudara atau orang lain bukanlah tentang mana yang secara inheren "lebih baik", melainkan tentang bagaimana Anda mengelola hubungan tersebut.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun