Era Sekarang (AI sebagai Asisten). AI adalah asisten junior. Programmer menulis sebagian besar kode, dan AI membantu menyelesaikannya atau menyarankan perbaikan kecil.
Era Baru (Prediksi Zuckerberg - AI sebagai Agen). AI adalah seorang engineer senior yang otonom. Anda memberinya sebuah tujuan. Misalnya, "Buat sistem login yang aman untuk aplikasi ini" dan AI itu sendiri yang akan merancang arsitekturnya, menulis ribuan baris kodenya, melakukan tes keamanan, mencari bug, memperbaikinya, hingga menghasilkan produk akhir yang siap pakai.
AI ini tidak lagi menunggu perintah baris per baris. Ia memahami tujuan, dan mengeksekusinya secara mandiri dengan kualitas yang, menurut Zuckerberg, bahkan melampaui engineer manusia yang sangat baik.
Siapa Saja yang Ada di Garis Depan?
Ancaman ini tidak lagi abstrak. Jika profesi Anda melibatkan proses coding, maka Anda berada di garis depan dari gelombang disrupsi ini. Secara spesifik, mereka yang perlu waspada adalah,
Programmer dan Developer. Baik itu untuk website, aplikasi mobile, atau desktop.
Software Engineer. Yang merancang dan membangun perangkat lunak.
Data Engineer. Yang membangun pipa dan infrastruktur data.
Cybersecurity Engineer. Yang menulis kode untuk sistem keamanan.
-
UX Designer. Yang pekerjaannya bersinggungan erat dengan implementasi kode di antarmuka.
Beberapa waktu lalu, Zuckerberg juga pernah memprediksi bahwa pada tahun 2025, AI akan mencapai level engineer tingkat menengah. Kini, timeline itu tampaknya semakin cepat dan kemampuannya semakin canggih.
Lalu, Apakah Ini Akhir dari Programmer Manusia?
Membaca semua ini tentu bisa menimbulkan kepanikan. Apakah gelar sarjana IT akan menjadi tidak berguna? Apakah jutaan programmer di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan? Jawabannya adalah ya dan tidak.
