Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saat Amien Rais Tuduh Jokowi Dalangi Kecelakaan Putranya

2 Juli 2025   15:00 Diperbarui: 1 Juli 2025   17:38 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada luka yang disangka sudah kering, ternyata hanya tertidur. Ada cerita yang dianggap sudah usai, ternyata hanya menunggu waktu untuk meledak. Dan pada Senin, 30 Juni 2025, sebuah "bom waktu" politik itu akhirnya diledakkan sendiri oleh Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais. Melalui sebuah video yang mengguncang jagat maya, ia melontarkan tuduhan yang begitu berat, begitu personal, dan begitu mengerikan, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), adalah dalang di balik kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa putra sulungnya, Ahmad Hanafi Rais, lima tahun silam.

Sebuah tuduhan yang membuka kembali kotak Pandora, memaksa kita untuk melihat lagi tragedi di Tol Cipali itu dengan kacamata yang sama sekali baru.

Lima tahun pasca-kecelakaan, Amien Rais tuduh Jokowi sebagai dalang di balik insiden yang menimpa putranya, Hanafi Rais, dan membeberkan plotnya. - Tiyarman Gulo

Amien Rais: Sebuah Plot Pembunuhan yang Dirancang Rapi!

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya, Amien Rais tidak sedang beropini. Ia bercerita, dengan detail yang membuat bulu kuduk berdiri, tentang apa yang ia yakini sebagai sebuah plot pembunuhan terencana.

"Anak sulungnya, Ahmad Hanafi Rais, oleh rezim Jokowi pernah mau dibunuh dengan plotting cukup rapi," ujar Amien dengan nada tegas.

Ia kemudian membeberkan kronologi versinya. Perjalanan Hanafi dari Yogyakarta ke Jakarta pada 18 Oktober 2020 itu, menurutnya, sudah dipantau sejak awal. 

"Sejak dari Semarang, Hanafi merasa aneh mengapa ada dua sedan yang terus membuntuti mobilnya," beber Amien. Mobil melaju cepat, mereka ikut cepat. Mobil melambat, mereka ikut melambat. Sebuah penguntitan yang dingin dan sistematis.

Puncaknya, kata Amien, terjadi di Tol Cipali. Panggung penyergapan sudah disiapkan. Dua truk besar diduga telah berkoordinasi dengan dua sedan misterius tersebut. 

"Ada satu truk yang menyalip mobil Hanafi. Lalu, truk lainnya berada di belakang mobil putra sulung Amien tersebut," lanjutnya.

Kemudian, skenario maut itu dieksekusi. Truk di depan mengerem mendadak, memaksa mobil Alphard yang dikendarai Hanafi menabraknya. Dan dalam sepersekian detik, truk kedua dari belakang menyeruduk tanpa ampun. 

"Dan truk yang di belakang menyeruduk menghancurkan bagian belakang mobil Hanafi," katanya.

Akibatnya fatal. Mobil Alphard itu ringsek parah, "hampir putus jadi dua bagian." Hanafi sendiri mengalami luka serius: pelipis robek, hidung retak, dan tulang punggung yang juga retak. Sebuah cedera yang dampaknya, menurut Amien, masih dirasakan putranya hingga hari ini dan belum bisa berjalan dengan normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun