Money - Kamu, atau keluarga terdekat, pernah kerja di UMKM alias Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, gak? Ada yang pernah curhat soal pengalaman menggantungkan harapan pada gaji yang gak pernah datang tepat waktu?Â
Atau mungkin kamu sendiri yang pernah jadi "bos kecil" dan pusing tiap akhir bulan, mikirin dari mana duit buat menggaji karyawannya?Â
Tenang, kamu gak sendirian kok!Â
Jutaan orang Indonesia merasakan hal yang sama, dan kenyataannya, ini bukan sekadar urusan nominal. Ada dilema, keinginan, harapan dan realitas keras yang berbenturan setiap bulannya.Â
Banyak orang berpikir UMKM adalah dunia kerja yang penuh keakraban, santai, dan penuh peluang belajar. Tapi, siapa sangka, di balik atmosfir kekeluargaan itu, soal gaji sering jadi isu panas.Â
Mulai dari keterlambatan, upah di bawah standar, hingga bonus yang dijanjikan tapi kadang baru diterima menjelang Lebaran.Â
Di hadapan tantangan ini, muncul pertanyaan penting, apakah memang tidak ada jalan tengah agar pegawai tetap bisa menerima penghasilan layak, sementara usaha kecil tetap bisa bertahan, bahkan berkembang?Â
Kita akan kulik kenyataan di lapangan, mendalami tantangan yang dihadapi, dan tentu saja, mengurai solusi kreatif dan jalan tengah yang realistis. Baca sampai tuntas, siapa tahu kamu menemukan referensi baru buat usaha, atau buat negosiasi gaji dengan bosmu!
UMKM sering menghadapi kesulitan menggaji karyawan secara layak, namun solusi kreatif, kompromi, dan transparansi dapat menjadi jalan tengah yang adil. - Tiyarman Gulo
UMKM, Jiwa Ekonomi Indonesia yang Sering Lupa DihargaiÂ
Btw, soal UMKM, kamu mungkin sudah familiar dengan warung kopi di deket rumah, toko kelontong, laundry, bengkel, atau bahkan toko online di Instagram yang dikelola hanya tiga orang.Â
Tahu nggak sih, UMKM itu menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia dan jadi penopang utama pemerataan ekonomi? Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM 2023, UMKM menyerap sampai 97% tenaga kerja nasional.Â
Tapi, ironisnya, justru mereka seringkali paling pusing saat harus urusan upah pegawai. Di balik semangat "ayo kerja bareng-bareng, biar usaha makin maju", realitasnya ada ratusan ribu UMKM yang jalan "nanggung".Â