Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

UMKM Tulang Punggung Ekonomi Indonesia?

6 Maret 2025   14:38 Diperbarui: 6 Maret 2025   14:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UMKM Tulang Punggung Ekonomi Indonesia? | ybkb.or.id

Selain itu, pemerintah juga meningkatkan batas maksimal pinjaman agar UMKM dapat menggunakannya untuk ekspansi bisnis, membeli peralatan baru, atau memperluas jangkauan pasar.

3. Pembiayaan Ultra Mikro

Pemerintah juga menyediakan pendanaan syariah melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Program ini didukung oleh dana APBN dan dana bergulir untuk membantu UMKM yang masih dalam tahap awal. 

Dengan adanya pembiayaan ultra mikro ini, pelaku usaha kecil dapat memulai bisnis mereka tanpa harus khawatir mengenai keterbatasan modal.

4. Digitalisasi UMKM

Di era digital seperti sekarang, pemerintah juga berupaya mempercepat digitalisasi UMKM dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan. 

UMKM didorong untuk memanfaatkan e-commerce, pemasaran digital, dan sistem pembayaran elektronik agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. 

Dengan strategi ini, UMKM diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk skala nasional dan global.

5. Pengampunan Utang bagi UMKM

Pada November 2024, pemerintah mengumumkan program pengampunan utang bagi UMKM tertentu, yang berlaku selama enam bulan hingga Mei 2025. 

Program ini memungkinkan UMKM yang memenuhi syarat untuk terbebas dari utang perbankan guna mendorong pertumbuhan usaha mereka. 

Ini adalah langkah besar dalam membantu UMKM yang terkena dampak pandemi atau kondisi ekonomi yang sulit agar bisa bangkit kembali.

Tantangan UMKM Naik Kelas

Meskipun berbagai kebijakan telah diterapkan, UMKM masih menghadapi beberapa tantangan yang menghambat pertumbuhan mereka:

1. Akses Pasar yang Terbatas

Banyak UMKM kesulitan menembus pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional. Persaingan yang ketat dengan produk impor dan keterbatasan distribusi menjadi kendala utama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun