Api adalah sahabat sekaligus musuh. Ia memberi terang dan kehangatan, tetapi jika tidak digunakan dengan bijak, bisa menjadi sumber bencana. Sayangnya, pemahaman tentang bahaya api dan cara menghadapinya masih belum banyak dimiliki oleh anak-anak usia sekolah dasar. Padahal, menanamkan kesadaran akan pentingnya keselamatan sejak dini merupakan langkah penting dalam membentuk generasi yang tanggap terhadap keadaan darurat. Berdasarkan pemikiran tersebut, mahasiswa PGSD Universitas Negeri Malang yang sedang menjalani asistensi mengajar di SDN Bumiayu 3 menginisiasi kegiatan edukatif berupa sosialisasi bahaya api langsung di markas Pemadam Kebakaran Kota Malang. Kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai pengalaman belajar, tetapi juga sebagai momen yang menyenangkan dan berkesan bagi para siswa.
Pada hari Rabu 14 Mei 2025, telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi tentang bahaya api dan cara pencegahannya di Pemadam kebakaran Kota Malang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa asistensi mengajar PGSD semester 6 Universitas Negeri Malang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menjaga keselamatan dari bahaya kebakaran sejak usia dini. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan edukatif karena siswa diajak belajar sambil bermain, sehingga mereka lebih mudah memahami materi yang diberikan. Anak-anak terlihat sangat antusias dan senang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari petugas pemadam kebakaran yang hadir sebagai narasumber. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan pentingnya mengenalkan bahaya api dan cara menghindarinya kepada anak-anak sejak dini. Petugas juga menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah dan mahasiswa yang sudah mengadakan kegiatan ini. Menurut beliau, kegiatan seperti ini sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi keadaan darurat seperti kebakaran. Sambutan ini memberi semangat kepada siswa untuk lebih memperhatikan penjelasan yang akan disampaikan dan mengikuti kegiatan dengan serius.
Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai bahaya api dan cara pencegahannya. Siswa diajarkan apa saja yang bisa menyebabkan kebakaran dan bagaimana cara menghindarinya. Mereka juga diperkenalkan dengan alat pemadam api ringan dan diberikan kesempatan untuk melihat langsung cara penggunaannya. Selain itu, siswa mengikuti simulasi pemadaman api yang dipandu oleh petugas, lalu diakhiri dengan kegiatan bermain air dari mobil pemadam kebakaran. Siswa memakai jas hujan dari kantong plastik agar tetap aman dan nyaman saat bermain air. Kegiatan ini berjalan lancar, menyenangkan, dan memberikan pengalaman yang berharga bagi semua yang terlibat.
Siswa merasa senang dan antusias karena kegiatan disampaikan dengan cara yang menarik dan interaktif. Mereka tidak hanya duduk diam mendengarkan materi, tetapi juga diajak terlibat secara langsung dalam simulasi dan permainan yang membuat proses pembelajaran terasa hidup dan menyenangkan. Antusiasme mereka tampak dari raut wajah yang ceria, tawa yang lepas, serta semangat saat menjawab pertanyaan dan mengikuti arahan dari petugas. Salah satu momen yang paling membekas bagi siswa adalah ketika mereka melihat langsung bagaimana alat pemadam api digunakan dan merasakan sensasi bermain air dari mobil pemadam. Seorang siswa bahkan berkata dengan mata berbinar, “Ini seperti di film! Seru banget bisa lihat mobil pemadam dari dekat dan main airnya juga!” Pengalaman nyata semacam ini bukan hanya memberikan pemahaman yang lebih kuat tentang bahaya kebakaran dan cara menghadapinya, tetapi juga menumbuhkan rasa ingin tahu serta keberanian untuk bertanya dan belajar lebih jauh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI