Mohon tunggu...
Tito Yudatama
Tito Yudatama Mohon Tunggu... Administrasi - Saya adalah Saya, dan Saya adalah Orang Lain, tetapi Saya adalah Diri Sendiri juga

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Sisi Lain Pentingnya Wirausaha

14 Februari 2018   11:31 Diperbarui: 14 Februari 2018   11:34 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Di Indonesia lapangan pekerjaan semakin sempit karena jumlah pencari pekerjaan semakin meningkat, sedangkan pertumbuhan lapangan kerjanya tidak sebanyak dan secepat pencari kerjanya, hal ini menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mengatasinya yaitu dengan membuat peningkatan jumlah pengusaha dengan menargetkan khususnya kepada kalangan muda seperti mahasiswa atau pelajar. Selain itu salah satu organisasi bernama Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia(BPP HIPMI) juga tengah berjuang demi pengesahan RUU Kewirausahaan menjadi UU. "Sehingga akan melipatgandakan jumlah wirausaha baru, UU ini juga akan berdampak positif bagi kebijakan fiskal ke depan" ujar Bahlil selaku Ketua Umum BPP HIPMI. 

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu kementrian, "Hal yang perlu diwujudkan dalam RUU Kewirausahaan yakni RUU ini dapat menjadi payung hukum yang kuat dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat, sehingga Indonesia punya SDM yang berkualitas, berdaya saing, dalam menghadapi era persaingan bebas," Ujar Prakoso Deputi Bidang Pengembangan SDM KEMENKOP UKM. Karena selama ini dalam bidang kewirausahaan di tangani 34 kementrian dan lembaga,sehingga memungkinkan terjadinya tumpang tindih kewenangan dalam kewirausahaan,selain itu dengan UU ini diharapkan dapat menghemat anggaran negara.

Berdasarkan teori David Mc Clland, seorang sosiolog menyebutkan bahwa suatu bangsa akan maju dan sejahtera bila minimal 2 persen jumlah penduduknya adalah wirausaha. Tetapi jumlah pengusaha yang ada saat ini baru mencapai 1,56 persen padahal standar bank dunia minimal adalah 4 persen. "Menuju 2 persen kita masih butuh 1,7 juta pengusaha. Menuju 4 persen kita butuh 5,8 juta pengusaha muda," ujar Jokowi dalam pembukaan Jambore HIPMI PT Se-ASEAN 2016,23 Mei 2016. Jika melihat jumlah pengusaha di negara maju,maka benar saja jumlah pengusaha di atas 4 persen,seperti AS dan Jepang di atas 10 persen, Singapura, Malaysia masing-masing 7 persen dan 5 persen. 

Sementara itu,Ketua HIPMI menyarankan agar perguruan tinggi mampu melahirkan banyak kaum intelektual yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan,jangan terlalu fokus dengan output ijazah saja. Dengan dorongan tersebut maka pelajar tidak hanya sekadar menunggu gelar dan lembar ijazah datang, melainkan bisa berpenghasilan dan memberikan penghasilan kepada orang lain juga. Sehingga pemerintah berusaha membentuk karakter mahasiswa menjadi mahasiswa aktif,baik akademis ataupun non akademik karena dalam dunia entrepeneur hanya diisi oleh orang-orang yang aktif. 

Tentu tidak mudah dalam proses seperti ini yang berusaha merubah mind set seseorang dari yang mencari kerja menjadi pembuat lapangan pekerjaan untuk orang banyak,untuk mencapai tahapan tersebut maka dibutuhkan proses yang panjang dan biasanya jatuh bangun saat memulai ataupun saat menjalaninya,oleh sebab itu dibutuhkan setidaknya sifat pantang menyerah,salah satu sifat inilah yang menjadi fokus untuk perlu dipupuk pada generasi muda agar berani menjadi entrepeneur muda,kemajuan teknologi juga membuat dunia seolah cepat berubah sehingga memunculkan ketakutan sendiri bagi pengusaha pemula khususnya,solusinya kita harus mau membuka diri sehingga berani berkompetisi.

Menurut salah satu pembicara seminar pada Seminar Youth entrepeneur yang diselenggarakan di ITB pada mei 2016 lalu mengatakan sekitar 50% entrepeneur yang membuka usaha di Amerika Serikat sempat tak berjalan.Tetapi mereka mempunyai sifat pantang menyerah sehingga mampu bangkit,selain itu pemerintah juga mendukung seperti memberikan akses kredit.Pembicara pada seminar itu adalah salah satu dari sembilan pengusaha yang terpilih mendapatkan kehormatan menghadap presiden Amerika Serikat sebelum Donald Trump yaitu Barrack Obama di Washington DC, tujuannya untuk mengamati kondisi kewirausahawan di daerah sana.

Salah satu kelebihan menjadi wirausahawan sekaligus pembeda dengan yang bekerja adalah kebebasan. Kebebasan apa yang dimaksud? Ya, anda bebas pergi kemanapun dan kapanpun, anda bebas menjadi apa saja sesuai keinginan, anda bebas mengatur waktu, anda bebas mengatur pengluaran, anda bebas melakukan apa saja terhadap dunia anda sendiri karena pengusaha adalah pemilik. 

So, anda pilih menjadi wirausahawan atau karyawan? kedua pilihan tersebut tidak ada yang salah, tetapi akan lebih mulia jika kita menjadi wirausahawan, namun jika belum mampu setidaknya jangan pernah lelah untuk berbuat kebaikan, dan jangan pernah berhenti memotivasi diri anda dalam berjuang agar nantinya mampu menjadi orang sukses. Seperti yang dikatakan Laurence Sterne "Sikap positif bukan hanya mengubah tentang hidup anda, tetapi juga mengubah dunia anda". Itulah sisi lain dari wirausaha, ternyata menjadi salah satu acuan negara sudah maju atau belum, begitu luas memang dampak positif wirausaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun