Wakil Presiden Gibran mengajak 139 anak yatim dari empat panti asuhan di Jakarta untuk menonton film tersebut di Senayan City, Jakarta Pusat, pada 11 April 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan hiburan edukatif dan menanamkan nilai-nilai seperti keberanian, percaya diri, dan persahabatan kepada generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran didampingi oleh istrinya, Selvi Ananda, dan dua anaknya, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Ia berinteraksi langsung dengan anak-anak yatim, berswafoto, dan berbagi cerita. Gibran juga mengajak para anak yatim untuk tidak takut menjadi diri sendiri, berani bermimpi besar, dan pantang menyerah menghadapi rintangan hidup.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memberikan dukungan dan perhatian kepada anak-anak yatim. Dengan melibatkan media dalam kegiatan ini, pesan tentang pentingnya kepedulian sosial terhadap anak-anak yatim dapat disampaikan kepada masyarakat luas. Diharapkan, kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli dan aktif dalam membantu anak-anak yang membutuhkan.
Dengan mengajak anak-anak yatim menonton film bersama, Wakil Presiden Gibran menunjukkan sisi kepemimpinan yang peduli dan humanis. Ia tidak hanya fokus pada urusan pemerintahan, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat, terutama anak-anak. Kepemimpinan yang humanis seperti ini dapat meningkatkan citra positif pemerintah di mata rakyat.
 Film Animasi sekelas Disney
Meskipun digadang sebagai Animasi lokal, namun "Jumbo" mampu memberikan hasil yang bisa dibilang sekelas Disney. seperti yang kita ketahui bahwa industri terbesar saat ini, terutama diperfilm Animasi Disney menjadi tolak ukur nomor satu dalam standar Animasi. Dialog dalam Jumbo ditulis dalam bahasa Indonesia dengan logat netral, namun tetap mengandung unsur humor khas Indonesia—mulai dari gaya berbicara anak-anak, sindiran halus, sampai momen keakraban.
Namun, film ini cerdas menghindari humor slapstick berlebihan atau candaan yang hanya bisa dimengerti oleh orang Indonesia. Humor Don dan Meri bersifat universal: tentang kebodohan manusia, kecerobohan, dan ekspresi ketulusan. Ini menjadikannya lebih mudah diterjemahkan (secara literal maupun emosional) ke dalam bahasa dan budaya lain, tanpa kehilangan makna asli.
Pesan Moral Animasi "JUMBO"
Dalam setiap perfilman pasti akan memiliki makna dan pesan moral yang disampaikan, sama halnya dengan film ini dimana ada beberapa pesan moral yang dihadirkan di dalamnya seperti Keberanian menjadi Diri Sendiri, menghargai keberagaman, persahaban yang sejati, pantang menyerah, tanggung jawab seorang pemimpin, imajinasi disertai kreativitas dan juga mengatasi perundungan
Kesimpulan
Jumbo telah mencatatkan sejarah baru dalam industri perfilman nasional dengan meraih 9 juta penonton hanya dalam lima minggu penayangan. Disutradarai oleh Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Studios bersama Springboard dan Anami Films, kesuksesannya dalam meraih penonton sebanyak itu hanya dalam beberapa minggu dapat menjadikan tolak ukur, bahwa animasi indonesia dapat bersaing di kanca internasional.
