Mohon tunggu...
Titi Suprapti
Titi Suprapti Mohon Tunggu... Guru - guru

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter pada Mahasiswa

30 September 2022   15:25 Diperbarui: 30 September 2022   15:32 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah seorang mahasiswa mempunyai kemampuan intelektual, tanggung jawab moral atau karakter, selanjutnya tanggungjawab sosial atau mempunyai rasa "peka" sangat diperlukan oleh mahasiswa sekarang ini. 

Sebagai seorang mahasiswa harus bisa peka, peduli, dan mengerti terhadap apa saja tentang isu-isu yang sedang terjadi di lingkungan sekitarnya. 

Kepekaan sosial yaitu sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia, kondisi alamiah speies manusia dan perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama (Adler, 1927). Oleh karena itu, kepekaan sosial adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain.

Menjadi mahasiswa yang peka terhadap kehidupan sosial butuh idealisme, keikhlasan dan yang terpenting adalah sikap tanpa pamrih karena ukurannya adalah moral.

"Mahasiswa boleh saja maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar keserjanaan apa saja. Tapi tanpa kepekaan sosial akan realitas lingkungan, mahasiswa hanya tinggal hewan yang menjadi pandai" (Pramoedya Ananta Toer). 

Apa pun yang menjadi minat, keahlian, dan kemampuannya, mereka harus mempunyai kesadaran untuk terus menggali informasi, ilmu pengetahuan, dan membekali diri dengan kapasitas keilmuan yang tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata terhadap kemajuan bangsa dan masyarakatnya.

Mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, yaitu menjadi seseorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia. 

Sebagai agen perubahan, mahasiswa tidak harus bertindak layaknya seorang pahlawan yang dengan gagahnya datang untuk mengusir penjahat dan kemudian pergi dengan diiringi tepuk tangan dari penduduk. 

Hal tersebut memiliki arti bahwa mahasiswa bukan hanya penggagas perubahan, namun mahasiswa merupakan pelaku ataupun objek dari perubahan tersebut. Perubahan yang dimaksud disini adalah perubahan kearah hal yang positif dan tentunya tidak menghilangkan jati diri mahasiswa dan juga Bangsa Indonesia.

Mahasiswa sekarang ini telah memasuki era generasi Z, yaitu generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 masehi. 

Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Y, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang. Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Sejak kecil generasi ini sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun