Berdiri di atas puncak Samata
Matahari mengucapkan perpisahan
Untuk kekasih malam yang sibuk
Menghitung awan di dalam mimpinya.
Rumput liar menemani bebatuan kapur
Lekuk pinggulnya terayun oleh angin yang jahil.
Duhai,
Sampaikah suratku di dalam benakmu,
Melalui kicau burung pagi
Yang menjelma doa rindang ranting
Hijau dekat jendela kamarmu.
Bangun dan basuh ingatanmu
Biarkan cermin menampakkan kenangan tentang kita
Jangan berharap dering dari ponsel!
Karena benang merah yang bertaut walaupun kusut,
Akan mengucapkan rahasia dari bibir yang tak menyapamu.
Matahari mengucapkan selamat pagi
Kepada pucuk daun ketapang
Kabut kini menari di dekat langit yang biru
Suara-suara mobil berlomba menuju perjalanan panjang.
Duhai,
Samata mungkin jarak yang jauh
Bagi dua insan yang kontradiktif.
Tetapi berkenanlah mengenakan senyuman terbaikmu
Merelakan pagi ini kau lapar oleh rindu
Dan biarkan doa membawamu terbang kepadaku.
Kita disatukan oleh kedai kenangan. Â Â Â Dan kopi kembali menerjemahkan kata yang beku
Kita duduk di atas ucapan maaf
Yang menghapus perpisahan dari daftar lagu pengiring obrolan
Sebelum siang merangkak di atas titik - titik merah yang menjadikannya gelap,
Relakan dirimu mengalah kali ini
karena Hemingway pernah berucap :
sulit mengatasi semua ini saat malam hari.
Samata, 2021