di usiamu yang tuan,
bergerak waktu menghadap pilu
matamu kan bengkok
menatap bayang tak lugu
jemu kau meluruh haru
meski bukan aksara,
meski bukan kaki buntung
atau bencana kelaparan
di usiamu yang tuan,
pikirmu mengawang
kakimu tak berpijar
kau pada ujung jurang
merah neraka di depan
dingin waktu berlalu
sesal itu hal biasa
menangkapmu pada sela - sela
kehidupan, tempat kau selama ini
berlinang karsa
kau akan tahu kau lupa
tidak mudah mengingat dogma
tetapi, jerat fana siksa
sebenarnya
bila neraka itu ada,
kau sebut saja usia yang tuan
usia kan kau berlinang mata
menyebut mama untuk pulang
kerahimnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!