Mohon tunggu...
Kasih Hutasoit
Kasih Hutasoit Mohon Tunggu... Siswa

Baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengantar Sosiologi:Kajian tentang Masyarakat dan Interaksi Sosial

6 Oktober 2025   21:18 Diperbarui: 6 Oktober 2025   21:17 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

*Lembaga Sosial: sistem norma yang mengatur kebutuhan sosial masyarakat.

*Perubahan Sosial: proses transformasi dalam masyarakat akibat faktor internal maupun eksternal.

3.Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan

Ciri-Ciri Sosiologi:

a. Sosiologi bersifat empiris. Sosiologi tidak spekulatif dan kajian tentang masyarakat berdasarkan hasil observasi hanya menggunakan akal sehat. Sosiologi melakukan Contoh, seorang peneliti melakukan penelitian tentang bencana banjir yang sering terjadi di Kota X dengan cara mengamati kebiasaan masyarakat Kota X dalam mengelola lingkungannya.

b. Sosiologi bersifat teoretis. Sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi adalah kerangka dari unsur-unsur yang didapat dari observasi, disusun secara logis. Tujuannya juga menjelaskan hubungan sebab akibat. Contoh, ketika seorang sosiolog sedang melakukan penelitian, ia harus memperhatikan fenomena atau gejala sosial budaya masyarakat yang diteliti agar hasil penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

c. Sosiologi bersifat kumulatif. Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya, dalam arti memperbaiki, memperluas, dan memperhalus teori-teori lama. Contoh, saat meneliti perkembangan Kota Jakarta dari kota besar menjadi kota metropolitan, seorang peneliti harus menggunakan teori dan konsep masyarakat tradisional serta teori dan konsep masyarakat modern.

d. Sosiologi bersifat nonetis. Sosiologi tidak mencari baik atau buruk suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis. Itulah sebabnya para sosiolog tidak bertugas untuk mengomentari dan menilai baik buruknya tingkah laku sosial suatu masyarakat. Contoh, saat meneliti fenomena maraknya pengemis atau peminta-minta pada bulan Ramadhan, seorang peneliti tidak boleh bersikap menyalahkan subjek penelitiannya.

4.Sosiologi sebagai ilmu Paradigma Ganda.

George Ritzer dan Wendy W. Murphy dalam bukunya, Introduction to Sociology (2020), menulis bahwa sosiologi tidak memiliki sebuah paradigma dominan atau tunggal. Paradigma dapat diartikan sebagai kerangka teoretis (theoretical framework), kerangka konseptual (conceptual framework), kerangka pemikiran (frame of thinking), sudut pandang (perspective), atau pendekatan (approach). Ritzer menyatakan paradigma adalah pandangan yang mendasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari suatu cabang ilmu pengetahuan. Menurut Ritzer dan Murphy, sosiologi merupakan ilmu dengan berbagai paradigma atau paradigma ganda (multiple-paradigma science). science). Maka, berbagai kerangka sosiologi dapat digunakan untuk menganalisis kejadian sosial.

Ritzer dalam bukunya, Sociology: A Multiple Paradigm Science (1975), menyatakan ada tiga paradigma utama sosiologi. Ketiganya adalah paradigma fakta sosial (social-facts), definisi sosial (social-definition), dan perilaku sosial (social-behavior).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun