Mohon tunggu...
Timotius Cong
Timotius Cong Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penginjil

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Prinsip Baik Orangtua Tidak Selalu Cocok Buat Anak

19 Mei 2020   15:17 Diperbarui: 3 Juni 2020   13:13 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi prinsip orangtua untuk anak (Sumber: Pixabay.com)

Dari kasus anak saya, berikut 2 saran saya dalam mendidik anak:

Pertama, jangan menerapkan prinsip secara sama rata kepada semua anak
Putra saya waktu kecil, pernah beberapa kali kejang. Mungkin kejang yang dialami dia waktu kecil mempunyai sumbangsi terhadap epilepsi yang dia alami sekarang ini. 

Sebagai orangtua, tentu kita ingin yang terbaik buatnya. Jadi kita ajarkan kehidupan yang baik. Itu yang saya lakukan. Ternyata, tidak semua anak bisa menerima. Akhirnya, dia yang memiliki kekurangan mengikuti prinsip yang baik ini yaitu tidak menyia-yiakan waktu justru menjadi sakit.

Kedua, jangan membentak anak
Mendidik tentu boleh, tetapi yang sering kali terjadi adalah anak menjadi tempat pelampiasan kita disaat stres oleh pekerjaan. Ini yang saya lakukan. 

Pada saat stres, dia saya bentak sebagai tempat pelampiasan. Padahal saya sudah pernah baca bahwa membentak anak bisa menimbulkan kerusakan syaraf otak. Tetapi saya abaikan. Jadi saya menduga, penyakitnya ada hubungan dengan kesalahan saya sebagai orangtua. Setelah sadar semua sudah terlambat.

Anak adalah anugerah Tuhan. Jadi besarkan dia dengan kasih sayang. Didiklah dengan baik. Bukan berarti kita boleh membiarkan dia tumbuh bebas, hal itu juga bukan cara yang baik. Tetapi didiklah dia dengan cara mendidik yang benar.

Sekarang dia sudah kuliah, berharap dia bisa semakin membaik. Tulisan ini untuk mengingatkan para orangtua yang memiliki anak. Agar tidak mengulangi kesalahan saya. Dan juga menghibur Anda yang memiliki anak yang sakit seperti anak saya. Bahwa Anda tidak sendiri. 

Salam Kasih,
Ev. Timotius Cong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun