Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penulis Mantra: "Awatara Brahma" Meringkas Mahapurana

29 April 2020   03:19 Diperbarui: 29 April 2020   04:32 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[3] Purana adalah kesusastraan Hindu yang memuat mitologi, legenda, dan kisah-kisah zaman dulu. Ada 18 kitab Purana yang terkenal dengan sebutan "Mahapurana". Purana tergolong ke dalam smerti (kesusastraan Hindu yang ditulis pujangga), bukan termasuk smerti (kesusastraan yang dianggap wahyu yang diturunkan Tuhan, seperti Weda dan Upanisad) namun kadang disebut juga sebagai Weda kelima. Ia dipandang sebagai kitab bantu untuk menjelaskan Weda, tetapi cenderung menitikberatkan mahadewa tertentu.

[4] Boleh disebut sebagai kidup penciptaan, merupakan himne ke 129 dari Mandala kesepuluh di dalam Rigveda. Kidung ini fokus pada kosmologi dan asal-usul semesta.

[5] Adalah satu dari 4 weda, jika disadur lurus berarti pujian pengetahuan atau pengetahuan yang bercahaya. Rigveda adalah weta tertua dan dipandang sebagai yang terutama.

[6] http://sanskritdocuments.org/doc_veda/naasadiiya.pdf

[7] Bandingkan dengan Genesis di dalam Kristiani dan Yahudi, serta Awal Yohanes di dalam Kristiani. [8] Disebut juga Srimad Bhagavatam, dapat diterjemahkan sebagai Kisah Sang Terberkati, merupakan salah satu purana terpenting. Kitab ini mempromosikan pemujaan terhadan Krishna sebagai inkarnasi Wisnu, juga berisi topik luas mencakup kosmologi, genealogi, mitologi, dan legenda --terutama tentang beragam awatara dewa--- hingga geografi dan kebudayaan.

[9] larik kedua Mantra Gayatri


[10] Konsep 9 dewa penguasa penjuru mata angin di dalam keyakinan Hindu Dharma Bali. Dewata Nawa Sanga adalah Siwa yang dikelilingi delapan aspeknya.

[11] Sebelum konsep Trimurti berkembang, Indra adalah Mahadewa yang memimpin dewa-dewa lain. Setelah konsep Trimurti, Indra ditempatkan di bawah kekuasaan Wisnu. Tentu saja, karena hujan adalah manifestasi Kuasa Pemeliharaan.

[12] dalam Wisnupurana dan wiracarita Ramayana.

[13] Dikisahkan di dalam Bhagawatapurana dan Wiracarita Mahabarata. Tetapi di dalam Brahmawaiwartapurana (salah satu dari delapan belas kitab Mahapurana) Kresna dikisahkan sebagai penitisan Brahman itu sendiri. Artinya ia melampaui Wisnu, Brahma, Siwa. Mungkin setara Kristus bagi orang Kristiani. Ini sejalan dengan pesan Kresna kepada Arjuna di dalam Bhagawatghita.

[14] Di kisahkan di dalam Bhagawatapurana, Hariwangsa, Linggapurana, Naradapurana, Wisnupurana, Padmapurana, Garudapurana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun