Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Resistance", Perlawanan Pasif Kaum Yahudi Prancis, dan Covid-19

5 April 2020   08:00 Diperbarui: 5 April 2020   11:46 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan dalam Resistance, aksi penyelamatan anak Yahudi di Perancis semasa pendudukan Jerman [easyreadernews.com]

Saya baru saja usai menonton Resistance, drama biografi tentang kehidupan Marcel Marceau. Ini film baru, tayang premier di Amerika Serikat dan tersedia dalam video on demand pada akhir Maret 2020. Sutradara dan penulis naskahnya adalah Jonathan Jakubowicz, produser film berkebangsaan Venezuela berdarah Yahudi-Polandia.

Resistance berkisah tentang kehidupan orang-orang Yahudi di Perancis ketika Jerman menginvasi negara itu pada Perang Dunia Kedua. Marcel Marceau, seniman besar pantomin berdarah Yahudi, menjadi tokoh sentralnya.

Dikisahkan, mulanya Marcel--diperankan Jesse Adam Eisenberg, pemeran Mark Zuckerberg dalam The Social Network, 2010—adalah pemuda seniman yang egois, hanya peduli pada aktivitas seni pantomin dan lukis-nya.

Tibanya ratusan anak orang Yahudi yang diselamatkan dari pembantaian Nazi Jerman di Polandia dan Jerman mengubah hidup Marcel.

Georges Loinger (diperankan Géza Röhrig), sepupu Marcel adalah komandan Oeuvre de Secours aux Enfant (Society for Assistance to Children; OSE ) . Ini adalah organisasi rahasia (mayoritas anggotanya berdarah Yahudi)  yang membantu memberikan perlindungan kepada anak-anak Yahudi yang orang tuanya ditawan atau mati dibunuh Nazi Jerman.


Ketika ratusan anak-anak yatim Yahudi diselundupkan ke desa tempat tinggal Marcel di Perancis Selatan, Georges minta bantuan Marcel untuk menghibur anak-anak itu dengan keterampilan seni pantominnya.

Kebetulan Emma (diperankan aktris Prancis, Clémence Poésy), gadis pujaan hati Marcel, juga aktif dalam  OSE. Entah karena ingin dekat dengan Emma atau tergugah hatinya oleh penderitaan anak-anak yatim itu, Marcel mengiyakan permintaan Loinger.

Maka mulailah petualangan mengharukan dan penuh ketegangan, ketika Marcel dkk harus menyelamatkan anak-anak dan diri mereka sendiri dari tentara Nazi Jerman dan Gestapo yang berhasil menduduki Perancis.

Ada dua hal dalam film ini yang menyita rasa dan membawa saya kepada permenungan terkait kondisi saat ini, ketika kita dan seluruh bangsa di dunia berupaya menyelamatkan diri dari invasi coronavirus.

Yang pertama, perdebatan tentang cara menyelamatkan anak-anak.

Menyadari Jerman akan mengalahkan Perancis, OSE memikirkan taktik penyelamatan anak-anak. Jika tetap berada dalam rombongan besar, mereka akan mudah ditemukan tentara Nazi dan Gestapo.

Baca juga: "Pening Membaca Permenkes PSBB, Jangan-Jangan Salah Ketik Lagi"

Ada usulan agar anak-anak dititipkan di gereja Katolik, menyamar sebagai anggota paduan suara gereja.

Usulan ini tentu mendapat penolakan.

“Anak-anak itu sejak kecil dididik orang tua mereka untuk menjauhi hal-hal yang diharamkan. Menitip mereka di sekolah Katolik tentu akan membuat mereka merasa berdosa,” kata salah seorang.

Tetapi kolektif akhirnya setuju pada usulan taktik penitipan tersebut.

Dalam penyamaran sebagai pelajar di asrama dan sekolah Katolik, anak-anak Yahudi berlatih bernyanyi Ave Maria, pujian untuk Bunda Maria, Ibunda Tuhan Yesus.

Hal ini mengingatkan saya pada kondisi kini.

Demi keselamatan umat manusia dari kepunahan oleh pandemi Covid-19, kegiatan keagamaan dilarang diselenggarakan dengan melibatkan banyak orang. Hal ini terjadi di Indonesia dan di seluruh dunia.

Maka Umat Kristiani (Katolik, berbagai aliran Protestan, Ortodoks dan Koptik) tidak merayakan Paskah dalam misa di gereja. Padahal ini adalah momentum pekan suci, 4 hari (Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Haleluya, dan Minggu Paskah) umat Kristiani, terutama Katolik, beribadah di gereja.

Di NTT, selama sebulan menjelang paskah, umat menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial dan rohani. Ada jalan salib, pawai paskah, seta beragam pertandingan olahraga dan bakti sosial di tengah komunitas.

Dalam kondisi normal, di desa-desa--entahlah dalam 10 tahun terakhir ini, apakah masih sama--, sudah sejak hari minggu Palma, menjelang pekan suci, orang-orang datang ke pusat paroki, tinggal bersama keluarga mereka agar bersama-sama merayakan rangkaian misa selama pekan suci.

Tetapi semua hal tersebut harus dibatalkan oleh tuntutan penerapan pembatasan sosial.

Demikian pula para penganut Islam. Bulan Ramadhan biasanya dijalani dengan memperbanyak ibadah, termasuk salat berjamaah di malam-malam selama ramadhan. Kini mereka terpaksa harus melakukannya di rumah masing-masing.

Kita yakin, Tuhan merestui segala upaya untuk mempertahankan kehidupan ini, termasuk ketika kita terpaksa melantunkan puja-pujian kepadaNya tidak dalam kumpulan-kumpulan besar.

Kedua, pilihan bentuk-bentuk perjuangan.

Suatu ketika Gestapo berhasil menemukan markas persembunyian Resistance—organisasi perlawanan partisan kiri Perancis yang berpusat di Lyon. Kakak Marcel aktif dalam Resistance--. Gestapo menggerebek markas Resistance. Emma dan kakaknya (kekasih Georges) tertangkap dan diinterogasi Klaus Barbie.

Barbie adalah SS-Hauptsturmführer (kapten) Gestapo yang  terkenal dengan julukan "Penjagal Lyon" karena kekejaman dan kesenangannya menyiksa tawanan.

Baca juga: "Menguak Beda Sikap Luhut Panjaitan terhadap Said Didu dan Faisal Basri"

Dalam interogasi dan penyiksaan itu, Emma menyaksikan Barbie membunuh kakaknya.

Emma kemudian dibebaskan dengan menanggung tekanan mental yang hebat. Marcel dan Georges berhasil menyelamatkannya.

Dalam sebuah percakapan setelah itu, setelah menyaksikan sendiri kekejaman Gestapo, Emma menginginkan bergabung dalam perlawanan aktif bersama Resistance. Itu berarti terlibat dalam perjuangan bersenjata, membunuh sebanyak mungkin tentara Nazi dan Gestapo.

Tetapi Marcel mendebatnya. Marcel mengutamakan penyelamatan anak-anak yatim Yahudi.

“Tujuan Jerman adalah memusnahkan orang Yahudi. Karena itu perjuangan kita adalah menyelamatkan sebanyak mungkin kehidupan orang Yahudi. Anak-anak ini adalah harapan keberlangsungan hidup orang Yahudi di masa depan,” kata Marcel. Emma akhirnya menyetujui.

Mereka berjuang melarikan anak-anak Yahudi ke Swiss, berjalan kaki menembus hutan dan mendaki bukit yang diselimuti salju. Tentu saja mereka harus pula mensiasati pemeriksaan oleh tentara Jerman, dan meloloskan diri dari pengejaran.

Perdebatan soal taktik perjuangan seperti yang terjadi antara Marcel dan Emma banyak kita jumpai dalam film-film apokaliptis, ketika manusia berhadapan dengan invasi kekuatan yang lebih hebat.

Kita menjumpai perdebatan serupa dalam Reign of Fire antara Quinn (Christian Bale) dan Denton Van Zan (Matthew McConaughey).

Quinn mula-mula memilih jalan menyelamatkan komunitasnya—yang pernah selamat dari serbuan naga—dalam kastil Bamburgh. Sementara Denton Van Zan (Matthew McConaughey) yang memimpin rombongan dari Amerika Serikat keukeuh mengajak Quinn dan penghuni kastil untuk memburu naga.

Dalam menghadapi pandemi Covid-19, ada tenaga kesehatan yang berjuang di garda depan, memeriksa PDP-ODP dan merawat pasien Covid-19. Ada pula rakyat biasa yang berjuang dengan menggalang donasi, mendistribusikan APD, melakukan penyemprotan disinfektan, hingga mengantar bantuan pangan kepada orang-orang yang dikarantina.

Baca juga: "Lagi, Desakan Anies kepada Pempus, Mungkinkah Dipenuhi?"

Dalam menghadapi coronavirus, sebagian besar masyarakat tidak harus bertarung membunuh naga atau angkat senjata mengusir Nazi. Cukup dengan berdisiplin diri menerapkan pembatasan fisik dan sosial, kita sudah berkontribusi besar dalam memutus mata rantai penularan virus corona.

Nah, mungkin dengan menonton Resistance, kita dikuatkan dalam menjalani hari-hari ini.

Selalu ada masa-masa gelap dalam hidup. Tetapi umat manusia telah melalui banyak kondisi sulit yang bahkan 100 kali lebih kelam dari saat ini. Kita mampu melawati masa-masa itu, dan yakinlah sekali lagi kita akan survive, demikian seterusnya.

Yang terpenting, setiap orang berkontribusi memenangkan perjuangan ini, sesederhana apapun seturut kemampuannya.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun