Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sikat Koruptor BUMN, Beranikah Jokowi Belajar dari Xi Jinping?

23 Februari 2020   10:35 Diperbarui: 24 Februari 2020   08:42 2348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jiang Zemin, yang khawatir akan banyak sesepuh PKC berpengaruh berakhir di penjara, menulis surat kepada Xi Jinping agar melunakkan sepak terjangnya. Kecemasan dan peringatan serupa juga disampaikan Hu Jintao.

Tentu saja dapat ditebak jika peringatan tersebut disertai pula dengan internal struggle di tubuh PKC.

Faksi Tuanpai yang dipimpin Hu Jintau dan loyalis Jiang Zemin dalam Taizidang (faksi yang kini dipimpin Xi Jinping) tentu menggalang perlawanan, baik menggagalkan inisiatif-inisiatif kebijakan anti-korupsi Xi dalam Komite Sentral, maupun berupaya melenggserkan Xi dari kepemimpinan PKC.

Tetapi apakah menghadapi perlawanan itu Xi Jinping  mengerem perang melawan korupsi demi menyelamatkan jabatannya? Tidak. Ia justru mengganas. Xi bahkan mengirim pesan terbuka kepada Jiang Zemin agar mengakhiri "politik orang tua" dan membiarkan kepemimpinan yang sekarang bekerja.

Apakah Presiden Jokowi dan Menteri Erick Thohir Berani Meniru Xi Jinping?

Bisa kita simpulkan empat fitur perang melawan korupsi a la Xi Jinping. Yang pertama adalah mulai dari rumah tangga sendiri. Sebelum menindak korupsi birokrat umum, Xi Jinping mulai dengan membersihkan partai sendiri, PKC.

Kedua, untuk memberantas korupsi di BUMN, Xi tidak hanya mengandalkan main tangkap tetapi juga memerintahkan perubahan gaya hidup dan penghapusan fasilitas mewah para pejabat BUMN.

Ketiga, Xi Jinping memperkuat lembaga pemberantasan korupsi, memperjuangkan orang kuat yang bersih memimpin lembaga tersebut. Bukan main-main, Wang yang merupakan satu dari 3 politisi paling berpengaruh di China yang memimpin CCDI.

Keempat, perlawanan dari lawan-lawan kuat tidak membuat Xi berkompromi demi kelanggengan kekuasaannya.

Bisakah Presiden Jokowi dan Menteri Erick Thohir menirunya? Semoga, suatu saat nanti.

Bacaan:

  • Nikkei Asian Review (16/10/2017), "Xi Jinping has more tigers, foxes and flies in his sights"
  • Washington Times (20/03/2019), "Xi Jinping's corruption crackdown in China cements grip on power, changes look of Beijing"
  • Financial Times (31/3/2014) "Ex-president Jiang urges Beijing to curb anti-corruption drive."
  • South China Morning Post (11/08/2015) "Stop meddling in politics: Chinese President Xi Jinping's coded message to Jiang Zemin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun