Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kabar Baik dan Buruk dari Neraca Dagang Pascateguran Jokowi terhadap 4 Menteri

15 Juli 2019   14:07 Diperbarui: 16 Juli 2019   10:01 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Neraca Dagang RI [ilustrasi diolah dari Kompas.com dan Tribunnews.com]

Ada sejumlah hal yang menyebabkan kita tidak bisa menilai surplus Juni sebagai prestasi. Perhatikan angka-angka dalam tabel olahan data dari website BPS berikut.

Ekspor-Impor 2019 dan Perbandingan dengan Nilai Ekspor 2018
Ekspor-Impor 2019 dan Perbandingan dengan Nilai Ekspor 2018

Angka-angka itu bercerita sejumlah kenyataan merisaukan.

Pertama, dibandingkan Juni 2018, nilai ekspor kita masih lebih rendah 1,16 miliar dolar AS.

Kedua, dibandingkan Mei 2019, nilai ekspor kita turun 3,04 miliar dolar AS.

Tiga, secara kumulatif, semester pertama 2019, neraca dagang masih defisit 2,13 miliar dolar AS.

Empat, dibandingkan semester pertama 2018, nilai ekspor 2019 turun 19,31 miliar dolar AS.

Angka dalam tabel juga menyiratkan kelemahan perdagangan internasional kita, yang salah satunya terletak pada produk ekspor Indonesia didominasi raw material, barang mentah sebagai bahan baku industri di negara lain. Karakter raw material biasanya bulky: volumenya besar dan berat, nilainya cetek. Itu sebabnya meski volume ekspor sekitar 4 kali lipat volume impor, nilainya justru lebih rendah.

Nilai ekspor bisa ditingkatkan bukan cuma dengan memperbanyak barang yang diekspor, melainkan melakukan pengolahan (manufacturing) di dalam negeri.

Adalah ironi jika kita menjual barang mentah ke negeri industri maju, lantas mengimpor kembali sebagai aneka barang jadi. Itu berarti kita membayar nilai tambah yang dihasilkan industrialis dan buruh negeri-negeri maju.

Lantas apa solusinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun