Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sampaikan kepada Orang Muda, Bertani Itu Seksi!

22 Mei 2019   22:52 Diperbarui: 23 Mei 2019   23:25 3764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertani itu Seksi [Dokpri]

Mereka menyangka mengonsumsi pangan pokok beras seperti halnya orang kota itu lebih bergengsi. Sebaliknya mereka merasa menyajikan jenis pangan yang cocok tumbuh di sekitar sebagai hal memalukan. Orang lantas lebih bangga mengonsumsi beras yang dibeli di pasar dibandingkan makan jagung, sorgum, dan singkong dari kebun sendiri.

Padahal di zaman dahulu, orang desa sangat malu jika dipergoki tetangga membeli pangan dari pasar sebab akan disangka orang malas. Konsep shame dan pride dalam masyarakat memang dinamis.

Soal shame dan pride ini rupanya berlaku pula dalam konteks keengganan generasi muda menekuni usaha pertanian. Pekerjaan supir angkot, tukang ojek, tukang bangunan, dan buruh pertokoan di kota dipandang lebih bergengsi dibandingkan menjadi petani.

Memang,  shame dan pride hanya porsi kecil dibandingkan faktor-faktor lain yang menghambat regenerasi petani. Faktor paling utama adalah kegagalan sektor pertanian menghasilkan kesejahteraan kepada para pekerjanya.

Meski demikian, soal shame dan pride harus ditangani juga. Generasi muda perlu disadarkan bahwa dengan perbaikan akses kepada modal, teknologi, kapasitas teknis, dan pasar, bertani bisa mensejahterakan dan merupakan pekerjaan bergengsi.

Itu berarti kerja-kerja kampanye, yaitu penyebarluaskan kisah sukses orang muda bertani adalah pelengkap dari langkah-langkah perbaikan akses petani terhadap modal murah, teknologi tepat guna dan ramah lingkungan, pengetahuan dan keahlian, serta akses terhadap pasar dengan harga layak.

Menggembirakan mengetahui Kementerian Pertanian telah memiliki sejumlah program bagi regenerasi petani. Salah satunya adalah Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP). Dalam program ini, orang muda dididik dengan metode Onsite Training Model (OTM)  sehingga memiliki kemampuan mengembangkan usaha sektor pertanian yang bisa mensejahterakan, bahkan mampu bersaing di pasar global. Program ini telah berjalan selama 3 tahun, dilaksanakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerjasama dengan Taiwan TechnicaI Mission (TTM).

Langkah Kementan ini baru dari sisi pengembangan kapasitasnya.

Pada ranah kampanye untuk memotivasi lahirnya para petani muda, program Pemilihan Duta Petani Muda yang diselenggarakan aliansi lembaga-lembaga nirlaba dalam Jaringan AgriProFocus Indonesia patut diapresiasi.

Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, ada pula kegiatan kampanye berupa pameran-pameran pangan dan usaha pertanian orang muda.  Hajatan ini dimotori oleh Komunitas Kupang Batanam, organisasi relawan muda yang dibentuk Perkumpulan Pikul.

Beragam inisiatif komunitas-komunitas masyarakat ini baik, tetapi belum cukup untuk menandingi citra orang muda keren produk industri yang lebih peduli generasi konsumtif (sebagai pasar) dibandingkan mendidik orang muda agar produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun