Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Suramadu, Strategi Perang Sun Tzu Jokowi

29 Oktober 2018   17:38 Diperbarui: 30 Oktober 2018   07:47 6173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Widodo dan Patung Sun Tzu [Diolah dari Tempo.co, Kompas.com]

Untuk memacu pertumbuhan ekonomi di Madura dibutuhkan pemantik, trigger, yiatu penggratisan Jembatan Suramadu itu agar biaya ekonomi pulang-pergi Madura kian efisien. Dampak serupa belum tentu terjadi di daerah-daerah yang sudah maju. Jadi belum tentu ada efek signifikan jika tol di Jabotabek digratiskan pula.

Apakah kebijakan ini politis untuk merebut suara di Madura?

Kubu Pendukung Prabowo-Sandiaga tampaknya panik dan marah Presiden Joko Widodo gratiskan penggunaan jembatan Suramadu. Sejumlah juru bicara Prabowo-Sandiaga menuduh kebijakan Joko Widodo sebagai pencitraan semata-mata.

Kepanikan ini bisa dimengerti. Pada Pilpres 2014 lalu Prabowo-Hatta menang di Madura dengan selisih cukup jauh. Kebijakan menggratiskan Jembatan Suramadu dikuatirkan menggerus perolehan suara Prabowo pada pilpres 2019 nanti.

Namun kecemasan kubu Prabowo ini berlebihan. Penggratisan Jembatan Suramadu hanya mempertegas potensi kehilangan suara Prabowo di Pulau Garam pada pemilihan presiden 2019 nanti.

Sebelum kebijakan ini, ada faktor lain, faktor utama bahkan, yang menyebabkan suara Prabowo-Sandiaga di Madura dalam pemilu presiden 2019 tidak akan sebesar perolehan Prabowo-Hatta dalam pilpres 2014. Faktor itu adalah Mahfud MD.

Pada pilpres 2014, kemenangan Prabowo-Hatta di sejumlah tempat bukan semata-mata karena faktor Prabowo-Hatta. Terlalu ke-pede-an jika menyangka begitu. Seperti halnya Prabowo-Hatta bisa menang di NTB karena faktor TGB Zainul Madji, kemenangan di Madura lebih karena sosok Mahfud MD yang saat itu menjadi ketua tim sukses.

Besarnya faktor Mahfud MD tampak dari peta perolehan suara antar kabupaten-kabupaten di Madura. Di Sampang, kampung asal orang tua dan tanah kelahiran Mahfud MD, pasangan Prabowo-Hatta meraih sekitar 75 persen suara. Di Kabupaten Pamekasan, tempat Mahfud tumbuh sejak kecil hingga menyelesaikan pendidikan guru agama, Prabowo-Hatta meraih 74 persen suara.

Namun di Sumeneb, yang tak berhubungan kuat dengan latar belakang Mahfud MD, Prabowo-Hatta hanya meraih 54 persen suara, selisih tipis dengan Jokowi-JK.

Kini dengan tidak ada lagi dukungan Mahfud MD, suara Prabowo-Sandiaga Uno dalam pilpres 2019 akan anjlok.

Jadi tanpa menggratiskan Jembatan Suramadu pun Jokowi-Ma'ruf Amin sudah bisa mengalahkan Prabowo di Madura. Madura bukan basis Prabowo. Madura adalah basis Mahfud MD. Jangan ke-pede-an!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun