Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Suramadu, Strategi Perang Sun Tzu Jokowi

29 Oktober 2018   17:38 Diperbarui: 30 Oktober 2018   07:47 6173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Widodo dan Patung Sun Tzu [Diolah dari Tempo.co, Kompas.com]

Strategi gimmick atau Pao Zhuan Yin Yu tak selalu berhasil. Namun lebih baik gagal mencoba dibandingkan tak melakukan terobosan sama sekali.

Tampaknya Presiden Joko Widodo juga sedang memainkan Pao Zhuan Yin Yu ketika menggratiskan Jembatan Suramadu.

Selama ini kontribusi tarif Jembatan Suramadu hanya sebesar Rp 120 miliar (Setelah beberapa kali pemotongan tarif dan penggratisan bagi kendaraan roda dua) hingga Rp 200 miliar per tahun (pada 2009 sebelum ada pemotongan tarif).

Nilai sebesar ini hanya ibarat batu bata, yang jika dibuang, digratiskan sebagai konsekuensi Jembatan Suramadu diubah dari jembatan tol menjadi jembatan biasa; Pemerintahan Joko Widodo berharap dapat meraih giok.

Apa giok yang bisa diperoleh dari membuang bata tarif Jembatan Suramadu?

Banyak! Pertumbuhan ekonomi di Madura akan membaik sebab investasi diharapkan bertumbuh, properti berkembang, tourisme meningkat.

Pada ujungnya pertumbuhan ekonomi meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menambah penghasilan negara berupa pajak yang nilainya berkali lipat lebih besar dibandingkan pendapatan yang diperoleh dari tarif Jembatan Suramadu.

Pada dasarnya demikianlah pembangunan berjalan. Ketika pemerintah menggelontorkan anggaran untuk membangun infrastrutkur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bendungan, jaringan listrik, dan telekomunikasi, bukan pemasukan dari infrastruktur itu yang diutamakan melainkan efek dominonya berupa tumbuhnya aktivitas ekonomi yang meningkatkan pendapatan rakyat, juga pendapatan negara (pajak).

Dari pendapatan inilah negara membayar kembali investasi yang dikeluarkan untuk membangun infrastruktur.

Mengapa hanya Suramadu? Mengapa tol yang lain belum digratiskan?

Ya karena pertumbuhan ekonomi di Madura masih lambat, berdampak angka kemiskinan di Madura 16-23 persen, berbeda jauh dengan daerah lain di Jatim yang angka kemiskinannya hanya 4-6,7 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun