Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kangen Putin, Trump Kena "Bully"

11 Juni 2018   19:40 Diperbarui: 12 Juni 2018   14:37 2439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trump dan Putin, Mesra dalam sebuah perjumpaan. [Diolah dari npr.org]

Bukan Donald Trump jika tidak kontroversial. Sebelum panen pujian karena sudah jadi anak manis, mau berbaikan dengan Kim Jong Un, Donald Trump kembali di-bully warga dunia dan Amerika Serikat. Kali ini gara-gara Opa Trump hendak mengajak lagi Om Putin ikut kongko-kongko bareng pimpinan 7 negara industri terkemuka yang menamakan diri G7.

Niat ini Opa Trump sampaikan kepada wartawan saat hendak terbang ke Quebec, Kanada untuk menghadiri pertemuan pimpinan negara G7 di Charlevoix, sebuah kawasan indah di negara itu. Trump bilang, suka atau tidak, mau salah secara politik pun, Rusia harus kembali dilibatkan kongko-kongko. Ekonomi dunia perlu diatur, dan tidak mungkin mengatur itu tanpa Rusia. (bbc.com, 9/6/2018)

Sebelumnya, sejak 1997 Rusia memang sudah bergabung di dalam forum ngobrol ekonomi negara-negara industri terkemuka itu. Waktu masih ada Rusia, nama "arisan" ini G8, sesuai jumlah negara pesertanya.

Sejarah forum ini bermula pada 1970-an. Saat itu dunia menghadapi krisis ekonomi (krisis utang Amerika Latin dan krisis harga minyak dunia). Itu krisis yang berat sebab berdampak kepada ketidakstabilan dollar sebagai jangkar mata uang internasional dan menyebabkan sistem nilai tukar tetap Bretton Woods yang telah kokoh selama 32 tahun (1944-1976) akhirnya ambruk.

Pusing berpikir sendiri, Menteri Keuangan AS George Schultz mengajak pemimpin tiga negara industri terkemuka saat itu (Prancis, Jerman, Inggris) kumpul-kumpul untuk berpikir bersama, mendiskusikan langkah-langkah mereka untuk menyelamatkan kejayaaan kapitalisme dunia.

Pimpinan 4 negara itu kemudian sepakat mengajak gabung rekan-rekan mereka, pemerintah negara kapitalis terkemuka lainnya. Maka bergabunglah Jepang (1974), Italia (1975), dan Kanada (1976). Dengan demikian, nama forum menjadi G7.

Rusia mulai diajak gabung setelah meninggalkan keyakinan komunisnya. Pada 1994 Presiden Boris Yeltzin diundang ikut pertemuan di Napoli. Tetapi keanggotaan Rusia baru resmi pada 1997 saat pertemuan di Denver. Bertambah Rusia, nama arisan ngerumpi ekonomi itu berubah menjadi G8.

Pada 2014, di masa pemerintahan Om Putin, Rusia bikin ulah. Om Putin perintahkan bala tentaranya menduduki Crimea, wilayah Ukraina.

Tindakan Om Putin ini bikin iri 7 pemimpin negara lainnya. Selama ini mereka sudah sepakat untuk meninggalkan kebiasaan lama menjajah negara-negara kecil secara terbuka, kecuali jika bisa diciptakan alasan seperti tuduhan memiliki senjata Nuklir yang pernah dialami Irak itu, atau dengan mensponsori kekacauan dalam negeri seperti di Libya.

Untuk menunjukkan kepada dunia keseriuasan mereka menghormati demokrasi, tujuh pimpinan negara industri menskors Rusia dari G8 dan mengubah nama forum mereka kembali menjadi G7.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun