Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kancah Waktu

28 September 2016   15:21 Diperbarui: 28 September 2016   15:31 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar : pixabay.com

 Sedemikian kacau jiwa merambah
 Syair tertimbun rindu
 Sekadar meregang malam, kaki mencari langkah

 Sedemikian itu wajah yang dicinta
 Menunggu api
 Di atas karang terhempas bayu

 Sedemikian banyak yang terfahami
 Langkah jenjang kaki
 Meniti busa asmara

 Sedemikian buram arti melabuh
 Jejak dermaga
 Di tengah savana

 Sedemikian manis engkau berteduh
 Tanpa atap kepastian
 Huma rasa

 Sedemikian, bait-bait mengunci hati
 Bumerang kekaguman
 Mengupas kancah waktu

 Kertonegoro, 27 September 2016
 Salam,

 Akhmad Fauzi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun