3. Â Â Bangun kepercayaan diri
4. Â Cari inspirasi dari teman sebaya atau kakak kelas, supaya bisa menjadi motivasi tersendiri
Menutup tulisan ini, menghadapi persimpangan penjurusan bukan hanya soal kemampuan akademik, tapi juga soal kepercayaan diri dan dukungan dari lingkungan sekitar. Orang tua dan sekolah merupakan guru yang paling berperan bagi perkembangan minat bakat siswa. Saat siswa merasa didengar, dihargai, dan percaya diri, mereka akan lebih mudah menentukan pilihan terbaik untuk masa depannya. Alangkah lebih baiknya, orang tua turut andil dalam mendampingi siswa. Marilah, kita merangkul dan memahami isi hati siswa untuk mendukung masa depan mereka.Â
Refrensi
Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H. Freeman and Company.
Sarason, I. G., Sarason, B. R., & Pierce, G. R. (1990). Traditional views of social support and their impact on assessment. In B. R. Sarason, I. G. Sarason & G. R. Pierce (Eds.), Social support: An interactional view (pp. 9--25). New York: Wiley.
Yusoff, M. S. B., Mat Pa, M. N., Esa, A. R., Mey, S. C., Aziz, R. A., & Rahim, A. F. A. (2021). Social support and career decision-making self-efficacy among Malaysian adolescents. International Journal of Adolescence and Youth, 26(1), 86--100.
Zhou, M. (2016). A study of the relationship between self-efficacy and academic achievement of students in rural China. Universal Journal of Educational Research, 4(8)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI