Mohon tunggu...
Tiara Kharisma
Tiara Kharisma Mohon Tunggu... Human Resources - public relations officer

Ibu dari dua anak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekilas tentang Uses, Gratification and Dependency

26 Februari 2020   01:13 Diperbarui: 26 Februari 2020   01:57 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terhitung sejak tahun 2015,Indonesia telah melaksanakan momentum pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Tahun 2020 ini tepatnya pada bulan September, Indonesia kembali akan melaksanakan Pilkada serentak yang ketiga kalinya. Pilkada serentak ini dilaksanakan di daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada tahun 2021. Adapun kampanye pilkada serentak ini akan mulai dilakukan oleh kandidat sejak 1 Juli s.d 19 September 2020.

Mendekati momentum pilkada serentak tersebut, berbagai kalangan masyarakat khususnya yang memiliki hak sebagai pemilih berusaha mencari informasi tentang calon Kepala Daerah. Salah satu sumber informasi yang digunakan masyarakat adalah media massa. Bagi kelompok masyarakat yang sudah memiliki ideologi tertentu ataupun fanatik terhadap suatu pasangan calon (paslon), biasanya mereka cenderung akan memilih media yang memuat konten dan dianggap sejalan dengan ideologinya. Dengan demikian, informasi yang diperoleh dari media tersebut dapat memberikan kepuasan tersendiri serta cenderung memberikan penguatan ideologinya.

Fenomena tersebut merupakan salah satu contoh dari kehidupan sehari-hari individu ketika individu akan menggunakan atau memilih media karena alesan tertentu. Dalam perspekteif teori komunikasi, penggunaan media massa yang beriorentasikan pada suatu pemenuhan kebutuhan tertentu dapat dikaji lebih dalam dengan menggunakan teori uses and gratification (U&G). Katz dan Blummer (1970) sebagai penggagas teori menyatakan bahwa audiens menggunakan media karena untuk memenuhi kepuasan tertentu.

Palmgreen (1984) menambahkan bahwa penggunaan media juga tidak terlepas dari nilai harapan yang dianut audiens. Harapan ini dapat menentukan kepuasan apa yang akan dicari oleh audiens. Adapun kepuasan konsumsi media dipengaruhi oleh budaya, institusi sosial, peluang media, keadaan, sifat-sifat pribadi, kebutuhan, keyakinan, dan nilai-nilai. Tetapi, keyakinan seseorang tentang apa yang media bisa berikan dipengaruhi oleh gratifikasi suatu pengalaman dengan menggunakan media-media tersebut.

Kajian U&G terus berkembang dan saat ini bahasan U&G tak bisa terlepas dari kebergantungan (depedency). Misalnya, ketika individu merasa dan percaya bahwa dengan membaca koran Kompas maka informasi tentang politik luar negeri telah terpenuhi, maka individu tersebut akan terus bergantung kepada Kompas. Tetapi kebergantungan ini dapat diminimalisir jika individu memiliki fungsi alternatif dalam mengakses atau menggunakan media lain, misalnya dengan membuka situs berita luar negeri. Keadaan kehidupan individu seperti kesehatan, mobilitas, kepuasan hidup, pendapatan, kesepian, dan pendidikan dapat menyebabkan pola yang berbeda dari penggunaan media dan perbedaan dependensi.

Sebagai sebuah teori, U&G dan depedency dapat diuji dari level mikro ataupun makro. Level mikro menguji peranan media dalam kehidupan seseorang. Level makro melihat kebergantungan di antara audiens, sistem media dan sistem sosial yang lebih besar. Terlepas dari konteks U&G yang masih relevan dengan kondisi saat ini, ada hal yang harus diperhatikan pula, yakni penggunaan media oleh individu yang hanya sebagai ritual atau memang sudah memiliki intensi tersendiri (instrumental) (Nabi&Oliver, 2009). Jika media digunakan hanya sebagai ritual seperti sekadar mengisi kekosongan hidup, maka kepuasan atau kebergantungan akan berbeda dengan individu yang menggunakan media karena intensi tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun