Mohon tunggu...
neng bunga tiara april
neng bunga tiara april Mohon Tunggu... Anggota divisi penelitian dan pengembangan di organisasi mahasiswa himpunan ilmu komputer

penulisan artikel saya merupakan bagian dari tugas sebagai mahasiswa, saya percaya bukan sekedar tugas mahasiswa tetapi motivasi untuk ingin terus tumbuh

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kalimat efektif bermakna di telinga pendengar

15 Mei 2025   21:47 Diperbarui: 15 Mei 2025   21:46 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Dengan memahami karakteristik tersebut, kita dapat menciptakan kalimat yang efektif dan mudah dipahami oleh orang lain.

Kendala dalam Menulis Kalimat Efektif pemahaman kalimat perlu diperbaiki, terutama dalam menentukan letak subjek, predikat, objek, dan keterangan waktu. Kemampuan menulis di Indonesia masih rendah, yang berdampak pada rendahnya tingkat literasi dan daya saing global.Pentingnya Kemampuan Menulis kemampuan menulis merupakan keterampilan penting untuk meraih sukses akademis dan karier. Kurangnya minat menulis dapat mempengaruhi kemampuan menulis itu sendiri. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis guru perlu menggunakan strategi dan media yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa, terutama dalam menulis kalimat efektif. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kalimat efektif masih perlu perbaikan di berbagai tempat.

Ciri kalimat Efektif

 1.Kesetaraan struktural, yang menghasilkan penempatan topik yang akurat. Penempatan subjek yang tepat dapat menyelaraskan konsep dengan struktur kebahasaan. Penempatan subjek di awal kalimat tidak boleh didahului oleh istilah di dalam, bagi, untuk, pada ,sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya. Kehadiran istilah-istilah ini akan membuat subjek menjadi ambigu. Selain itu, hindari penggunaan subjek ganda dan istilah "yang" sebelum predikat. Kalimat efektif dengan struktur paralel menunjukkan penerapan afiks yang konsisten dengan cara yang seragam. Jika sebuah kalimat menggambarkan urutan elemen, maka afiks harus identik. Begitu pula dengan afiks yang berbeda secara berurutan.

2.Kejelasan makna menunjukkan penggunaan kata-kata sebelum subjek, susunan berurutan (numerik), dan penjajaran ide-ide yang dimaksudkan untuk penekanan. Hal ini dilakukan untuk menggarisbawahi suatu konsep

3.Terminologi kata yang sedikit. Bahasa yang ekonomis dapat dicapai dengan menghilangkan subjek yang berlebihan, menggunakan hiponimi, memanfaatkan sinonim, dan menghindari pluralisasi yang tidak perlu dari istilah-istilah yang sudah jamak

 4.Ketepatan argumen. Ketepatan penalaran memfasilitasi penghapusan interpretasi kata-kata yang ambigu.

5.Perpaduan kata. Ketepatan frasa yang berhasil terkait dengan koherensi dan kohesivitas di antara mereka. Lebih jauh, hindari memasukkan kata-kata yang berlebihan dalam pernyataan tersebut. Logika bahasa dalam kalimat yang koheren berkaitan dengan makna. Penulis menggunakan ejaan dan struktur kalimat yang benar. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa komposisi yang dihasilkan dapat diterima oleh akal sehat. Kalimat yang jelas mudah dipahami. Taktik yang dapat digunakan termasuk sensasi dan signifikans.

Dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran bahasa, kalimat efektif berperan besar dalam membangun keterampilan literasi. Guru yang mengajarkan penggunaan kalimat efektif dapat membantu siswa memahami konsep bahasa dengan lebih baik, seperti struktur kalimat dan penggunaan tanda baca yang benar. Selain itu, pendekatan ini juga mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis yang lebih baik.

Penggunaan kalimat yang efektif sangat bergantung pada tujuan penulisan dan jenis audiens yang dituju. Dalam penulisan akademik, kalimat efektif menekankan pada kejelasan dan kesederhanaan untuk mempermudah pembaca memahami informasi yang kompleks. Penulisan akademik mengutamakan penggunaan kalimat yang singkat, langsung pada pokok permasalahan, dan menghindari kalimat yang ambigu.

Contohnya, dalam artikel ilmiah, kalimat yang jelas dan tidak berbelit akan membantu mengurangi kesalahpahaman yang dapat timbul karena istilah yang terlalu teknis (Smith, 2022). Dengan demikian, penulis dapat menyampaikan informasi dengan lebih efektif dan akurat kepada pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun