Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meski Daging dan Telur Ayam Enak, Perlu Ada Kontrol Diri

23 Desember 2020   23:40 Diperbarui: 12 Januari 2021   22:49 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Tercatat dalam jurnal harianku, bahwa 05-12 Oktober 2020 menjadi minggu paling menakutkan bagiku. Pasalnya, aku dirawat di Rumah Sakit Elisabeth (RSE) Medan karena penyakit dalam yang membuatku demam selama 4 hari. 

Sebelum dirujuk ke RSE, aku istirahat sejenak di komunitas dengan bergantung pada parasetamol dan air hangat. Namun, keadaanku belum pulih. Malah, makin parah. Maka, anggota komunitas membawaku ke RSE. 

Mengapa kukatakan bahwa minggu yang menakutkan? Aku terpaksa menjalani perawatan di sana dengan bayang-bayang Covid 19. Pertama, aku takut bahwa aku terinfeksi Covid 19 yang membuatku demam untuk 4 hari. 

Kedua, aku takut di rumah sakit aku bisa terpapar Covid 19, sebab masih banyak juga orang yang lalu lalang di sana. Bisa kukatakan, tidak semua kukenal; mereka darimana, apakah mereka sehat, apakah pasien yang mereka kunjungi tidak membawa benih Covid? 

Pokoknya, aku tidak nyaman dan gelisah. Istirahat tidak bisa. Sebentar, sebentar, aku terjaga. Dua puluh empat jam non-stop, aku pakai masker, bahkan saat tidur sekalipun. Hand Sanitizer selalu berdiri di meja samping tempat tidurku. Setiap 15 menit, kuoleskan hand sanitizer ke permukaan kulit tanganku. 

Untunglah, android kantor menemani dan menghiburku selama dirawat. Kalau bosan, aku berselancar di dunia maya, berharap pikiranku tidak tegang oleh ke-parnoan akan Covid 19. 

Selain itu, ada hal yang cukup menarik perhatianku. Yang mau kubicarakan adalah tentang menu lauk yang diberikan padaku oleh petugas dapur RSE. Kalau pagi, lauk di rantangku adalah telur. Kalau siang, laukku daging ayam. Sementara malam, laukku ikan gulai atau goreng. Satu minggu demikian. 

Aku mau tahu alasannya, tapi tidak berani bertanya langsung ke perawat karena masih takut juga. Sebab, si perawat pun pasti sudah kesana kemari dan berjumpa dengan banyak orang. Ahhhh... lebih baik kucari di internet.

Oh, sebelum jauh melangkah, saya pastikan bahwa saya bersih dari Covid. Hasil swab saya negatif. Rontgen paru-paru juga baik, tidak ada bercak di paru-paru.

Kandungan dan Manfaat Daging dan Telur Ayam 

Ok. Saya kembali ke petualangan di media sosial. Dari doktersehat.com, aku menemukan kandungan daging ayam yang didapat dari Food Safety and Inspection Service, US Department of Agriculture sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun