Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Sineas dan Film Made In Aceh Tetap Ada, Meski Tak Punya Bioskop?

31 Maret 2024   15:14 Diperbarui: 6 April 2024   21:50 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerja orang industri film sumber gambar glint

[Sebuah Catatan Hari Film Nasional ke-74, 30 Maret Kemarin]

Pengumuman lomba ADC 2024 sumber gambar instagram aceh documentary
Pengumuman lomba ADC 2024 sumber gambar instagram aceh documentary

Kemarin sempat teringat jika tanggal 30 Maret itu Hari Film Nasional. Memang tak banyak yang tahu, karena mungkin kita lebih asyik menikmati produk filmnya daripada mengulik ada apa ya dibalik dunia perfilman kita.

Apalagi di Aceh yang sejak lama tak memiliki bioskop. Gedung-gedung bioskop seperti Garuda Theater kini telah beralih fungsi menjadi bangunan perkantoran atau pusat komunitas siber milik para anak muda. Sedangkan bangunan bekas bioskop lainnya seperti Gajah Theater, Merpati Theater, Banda Theater, Puspa serta Pas 21 hanya tinggal kenangan. 

Meredupnya bioskop juga karena faktor adanya konflik di Aceh, yang mempengaruhi keberadaan industri bioskop di Tanah Rencong.

Beberapa kali pernah digagas nobar oleh para pegiat LSM, namun lebih pada film-film festival dan itupun merupakan kerjasama dengan pihak donatur yang sedang melakukan program tertentu.

Sedangkan dari Aceh Documentary sudah rutin setiap tahun,terutama saat Pekan Kebudyaan Aceh (PKA) selalu menggelar berbagai acara lomba dan pameran bertajuk film sebagai cara merespon animo para sineas muda Aceh yang selalu menghadirkan film-film pendek yang bermutu.

Aceh Documentary menjadi lembaga atau komunitas pecinta film yang paling eksis mendorong lahirnya karya sineas Aceh tanpa kendala setiap tahunnya, meski Aceh tak punya bioskop.

Saya beruntung tak hanya menjadi penonton rutin acara mereka, tapi juga pernah menjadi juara pertama resensi atau review film mereka dalam Pekan Kebudayaan Aceh

pengumuman lomba ADJ 2024 Aceh documentary sumber gambar sajada.id
pengumuman lomba ADJ 2024 Aceh documentary sumber gambar sajada.id

Pemutaran film terbatas di kantor walikota sumber gambar fanews.id
Pemutaran film terbatas di kantor walikota sumber gambar fanews.id

Poster lomba Film Aceh documentary sumber gambar aceh herald
Poster lomba Film Aceh documentary sumber gambar aceh herald

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun