Jember, Oktober 2025 - Tim mahasiswa Universitas Jember berhasil menciptakan inovasi teknologi wearable berbasis Internet of Things (IoT) bernama iSAVE (IoT Smart Vest), sebuah rompi cerdas yang mampu mendeteksi postur kerja tidak ergonomis dan memberikan peringatan otomatis untuk mencegah Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah pada pekerja agroindustri.
Inovasi ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa - Karya Cipta (PKM-KC) yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Proyek ini digagas oleh Mochamad Raihan Sabila Risqi (Ketua Tim) bersama empat anggota lintas disiplin: Muhammad Yusuf Fadhil (Kedokteran), Yestyana Mufid Rianti (Kesehatan Masyarakat), serta Wahyu Riski Ardhania dan Vigo Helmi Firdijayanto (Teknik Elektro), di bawah bimbingan Kurnia Akbar, S.T., M.T. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Â
Teknologi Wearable untuk Pencegahan Cedera Kerja
Sektor agroindustri menjadi salah satu bidang dengan tingkat risiko gangguan muskuloskeletal tertinggi akibat aktivitas mengangkat, menunduk, dan bekerja dalam posisi statis yang lama. Data BPJS Ketenagakerjaan (2025) mencatat bahwa lebih dari 42% pekerja di sektor ini mengalami keluhan LBP yang berdampak pada penurunan produktivitas dan kualitas hidup.
Melihat fenomena tersebut, tim PKM-KC Universitas Jember berupaya menghadirkan solusi berbasis teknologi presisi. "iSAVE bukan sekadar alat bantu, tetapi sistem deteksi dini yang dapat memantau, memperingatkan, dan mencatat data postur kerja secara real-time," jelas Raihan saat diwawancarai di Laboratorium Sistem Manajemen Agroindustri.
Rompi iSAVE mengintegrasikan berbagai sensor seperti IMU 9-axis untuk mendeteksi orientasi tubuh, sensor elektromiografi permukaan (sEMG) untuk membaca aktivitas otot, serta sensor tekanan piezoresistif (FSR) dan BME680 untuk memantau kondisi lingkungan. Data yang diperoleh dikirim melalui mikrokontroler ESP32 ke dashboard berbasis web, sehingga pengguna dan supervisor dapat memantau postur kerja secara langsung dari komputer maupun perangkat seluler.
Proses Riset dan Pembuatan Prototipe
Berdasarkan logbook kegiatan, penelitian iSAVE dimulai sejak Juli 2025 dengan serangkaian rapat koordinasi, Bimbingan Teknis (BIMTEK) bersama Universitas Jember dan Kemendikbudristek, hingga tahap perakitan alat di Laboratorium Teknik Elektro dan Laboratorium Terpadu Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Tahapan awal meliputi pembuatan desain elektrikal dan model 3D sistem kelistrikan, dilanjutkan dengan pembuatan PCB, pemasangan sensor, dan pemrograman mikrokontroler. Setelah tahap integrasi selesai, tim melakukan uji coba fungsi sensor, termasuk sensor IMU dan sEMG, yang diuji untuk mendeteksi perbedaan sudut bungkuk dan aktivitas otot punggung.
"Selama pengujian, sistem mampu memberikan peringatan getar otomatis saat pengguna menunduk lebih dari 35 derajat selama lebih dari lima detik," ungkap Wahyu Riski Ardhania, salah satu anggota bidang teknis.