Mohon tunggu...
Yestyana Mufid Rianti
Yestyana Mufid Rianti Mohon Tunggu... Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Mahasiswa semester akhir yang aktif meneliti dan menulis. Tertarik pada isu K3, kesehatan reproduksi, pemberdayaan masyarakat, dan transformasi digital. Percaya bahwa tulisan adalah alat perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Rompi Cerdas iSAVE: Solusi IoT untuk Mencegah Low Back Pain di Sektor Agroindustri

13 Oktober 2025   11:52 Diperbarui: 14 Oktober 2025   09:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
iSAVE si Rompi Cerdas Berbasis IoT Pendeteksi LBP dan Pemantau Ergonomi Kerja

Jember, Oktober 2025 - Tim mahasiswa Universitas Jember berhasil menciptakan inovasi teknologi wearable berbasis Internet of Things (IoT) bernama iSAVE (IoT Smart Vest), sebuah rompi cerdas yang mampu mendeteksi postur kerja tidak ergonomis dan memberikan peringatan otomatis untuk mencegah Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah pada pekerja agroindustri.

Inovasi ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa - Karya Cipta (PKM-KC) yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Proyek ini digagas oleh Mochamad Raihan Sabila Risqi (Ketua Tim) bersama empat anggota lintas disiplin: Muhammad Yusuf Fadhil (Kedokteran), Yestyana Mufid Rianti (Kesehatan Masyarakat), serta Wahyu Riski Ardhania dan Vigo Helmi Firdijayanto (Teknik Elektro), di bawah bimbingan Kurnia Akbar, S.T., M.T. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.  

Teknologi Wearable untuk Pencegahan Cedera Kerja

Sektor agroindustri menjadi salah satu bidang dengan tingkat risiko gangguan muskuloskeletal tertinggi akibat aktivitas mengangkat, menunduk, dan bekerja dalam posisi statis yang lama. Data BPJS Ketenagakerjaan (2025) mencatat bahwa lebih dari 42% pekerja di sektor ini mengalami keluhan LBP yang berdampak pada penurunan produktivitas dan kualitas hidup.

Melihat fenomena tersebut, tim PKM-KC Universitas Jember berupaya menghadirkan solusi berbasis teknologi presisi. "iSAVE bukan sekadar alat bantu, tetapi sistem deteksi dini yang dapat memantau, memperingatkan, dan mencatat data postur kerja secara real-time," jelas Raihan saat diwawancarai di Laboratorium Sistem Manajemen Agroindustri.

Rompi iSAVE mengintegrasikan berbagai sensor seperti IMU 9-axis untuk mendeteksi orientasi tubuh, sensor elektromiografi permukaan (sEMG) untuk membaca aktivitas otot, serta sensor tekanan piezoresistif (FSR) dan BME680 untuk memantau kondisi lingkungan. Data yang diperoleh dikirim melalui mikrokontroler ESP32 ke dashboard berbasis web, sehingga pengguna dan supervisor dapat memantau postur kerja secara langsung dari komputer maupun perangkat seluler.

Proses Riset dan Pembuatan Prototipe

Berdasarkan logbook kegiatan, penelitian iSAVE dimulai sejak Juli 2025 dengan serangkaian rapat koordinasi, Bimbingan Teknis (BIMTEK) bersama Universitas Jember dan Kemendikbudristek, hingga tahap perakitan alat di Laboratorium Teknik Elektro dan Laboratorium Terpadu Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Tahapan awal meliputi pembuatan desain elektrikal dan model 3D sistem kelistrikan, dilanjutkan dengan pembuatan PCB, pemasangan sensor, dan pemrograman mikrokontroler. Setelah tahap integrasi selesai, tim melakukan uji coba fungsi sensor, termasuk sensor IMU dan sEMG, yang diuji untuk mendeteksi perbedaan sudut bungkuk dan aktivitas otot punggung.

"Selama pengujian, sistem mampu memberikan peringatan getar otomatis saat pengguna menunduk lebih dari 35 derajat selama lebih dari lima detik," ungkap Wahyu Riski Ardhania, salah satu anggota bidang teknis.

Pengujian juga mencakup kalibrasi sensor tekanan dan pengujian konektivitas Wi-Fi serta LoRa, memastikan iSAVE dapat berfungsi di area kerja luas tanpa koneksi internet langsung. Berdasarkan hasil uji laboratorium, akurasi deteksi postur mencapai 91,2%, dengan tingkat kepuasan pengguna (System Usability Scale) 87,5%.

Desain Ergonomis dan Ramah Pengguna

Desain fisik iSAVE dirancang berbahan  ringan dan tahan air, berwarna biru muda untuk meningkatkan visibilitas di lingkungan kerja. Posisi sensor ditempatkan berdasarkan analisis anatomi tubuh agar tidak mengganggu pergerakan pengguna. Rompi ini juga dilengkapi dengan motor getar haptik dan buzzer sebagai sistem umpan balik real-time yang langsung memberikan peringatan jika postur kerja terdeteksi berisiko.

Dampak dan Rencana Lanjutan

Ke depan, tim berencana untuk mengembangkan versi industri iSAVE dengan daya tahan baterai lebih lama dan fitur mobile app berbasis Android untuk visualisasi data postur secara langsung. Selain itu, iSAVE akan diuji coba pada 10 pekerja agroindustri di Kabupaten Jember untuk menilai performa di lapangan dan potensi implementasi massal.

Yestyana Mufid Rianti, anggota bidang kesehatan masyarakat, menambahkan, "Kami ingin iSAVE tidak hanya menjadi alat deteksi, tapi juga sarana edukasi ergonomi. Pekerja bisa belajar mengenali postur aman dan membentuk kebiasaan kerja yang lebih sehat."

Kontak Media: Instagram @pkmkc_isave

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun