Pengujian juga mencakup kalibrasi sensor tekanan dan pengujian konektivitas Wi-Fi serta LoRa, memastikan iSAVE dapat berfungsi di area kerja luas tanpa koneksi internet langsung. Berdasarkan hasil uji laboratorium, akurasi deteksi postur mencapai 91,2%, dengan tingkat kepuasan pengguna (System Usability Scale) 87,5%.
Desain Ergonomis dan Ramah Pengguna
Desain fisik iSAVE dirancang berbahan  ringan dan tahan air, berwarna biru muda untuk meningkatkan visibilitas di lingkungan kerja. Posisi sensor ditempatkan berdasarkan analisis anatomi tubuh agar tidak mengganggu pergerakan pengguna. Rompi ini juga dilengkapi dengan motor getar haptik dan buzzer sebagai sistem umpan balik real-time yang langsung memberikan peringatan jika postur kerja terdeteksi berisiko.
Dampak dan Rencana Lanjutan
Ke depan, tim berencana untuk mengembangkan versi industri iSAVE dengan daya tahan baterai lebih lama dan fitur mobile app berbasis Android untuk visualisasi data postur secara langsung. Selain itu, iSAVE akan diuji coba pada 10 pekerja agroindustri di Kabupaten Jember untuk menilai performa di lapangan dan potensi implementasi massal.
Yestyana Mufid Rianti, anggota bidang kesehatan masyarakat, menambahkan, "Kami ingin iSAVE tidak hanya menjadi alat deteksi, tapi juga sarana edukasi ergonomi. Pekerja bisa belajar mengenali postur aman dan membentuk kebiasaan kerja yang lebih sehat."
Kontak Media: Instagram @pkmkc_isave
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI