Sementara sebagai mahluk sosial, mari berempati, hidup saling bahu dan tolong menolong satu dengan yang lainnya. Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan akibat dampak pandemik Covid-19.
Sesungguhnya, di zaman ini tidak perlu mengangkat senjata untuk menjadi pahlawan dan membuktikan nasionalisme atau patriotisme. Mari jalankan peran, peduli sesama serta dukung pemerintah dengan menjaga suasana yang aman, tenang dan damai.
3. Tularkan Optimisme dan Hindari Menyebarkan Hoaks
Era kemudahan koneksi internet, masyarakat Indonesia ternyata semakin ramai saja yang aktif di media sosial. Saban hari mereka disuguhi ragam informasi dan berita. Mulai dari berita yang baik dan postif hingga yang negatif dan hoaks.
Sebagai pemilik media sosial, mari manfaatkan media sosial dengan baik. Tularkan hal-hal yang membangun di media sosial. Jangan lupa hindari untuk ikut serta menyebarkan hoaks.Â
Di tengah-tengah permasalahan bangsa seperti sekarang, alangkah baiknya memilih bijaksana bermedia sosial. Jangan pernah menambah barisan yang senang menebar ketakutan dan perasaan pesimis.
4. Percaya Upaya Pemerintah Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Memberi kepercayaan kepada pemerintah dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, jauh lebih baik daripada hanya mengusik dan melakukan kritik destruktif. Bila harus mengkritik, kritiklah pemerintah dengan cara yang konstruktif dan bertanggung jawab, misalnya dengan memberikan masukan sebagai alternatif solusi. Itulah bentuk dukungan yang hakiki.
Nah, kalau kita bicara tetang upaya menjaga stabilitas sistem keuangan, sesungguhnya pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia telah memiliki sebuah kebijakan makroprudential.
Pernah mendengar kebijakan makroprudensial?
Kebijakan makroprudensial merupakan seluruh upaya yang dilakukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Makroprudensial lebih mengarah kepada analisis sistem keuangan secara keseluruhan sebagai kumpulan dari individu lembaga keuangan.