Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pengembangan SDM dengan Konsep Knowledge Management

1 Juni 2022   11:16 Diperbarui: 2 Juni 2022   17:00 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi inovasi dalam mengembangkan bisnis (Sumber: istockphoto)

Berdasarkan permodelan Ireland (2003), budaya kerja berkaitan erat dengan mindset kerja dan manajemen kepemimpinan. Hal tersebut dilihat dalam manajemen kerja pada sebuah perusahaan, yakni bagaimana pola struktur organisasi dan pembagian kerja yang baik. Dalam hal ini, pemimpin cenderung mendorong stafnya untuk memiliki skill kerja yang mampu bersaing dalam dunia usaha.

Teori RBV berusaha mengoptimalkan sumber daya internal sebagai upaya meningkatkan daya saing perusahaan. Terkait hal ini tentu sesuai dengan permodelan Ireland (2003) yang menginginkan perbaikan mekanisme kerja karyawan dan juga hubungan kerja atasan dan bahwa serta pola sikap kerja dalam memanfaatkan aset perusahaan yang tersedia untuk peningkatan nilai usaha.

Era knowledge based seperti saat ini menempatkan pengetahuan sebagai aset penting bagi kesuksesan organisasi dan pengelolaan pengetahuan dianggap sebagai paradigma baru yang memungkinkan organisasi mampu menghadapi berbagai perubahan. 

Knowledge management berkait erat dengan upaya pengelolaan usaha supaya mampu menghasilkan keuntungan berdasarkan target yang ingin dicapai. 

Perusahaan perlu memberdayakan aset yang ada, baik aset fisik, maupun aset sosial supaya bisa bersinergi dengan baik dalam upaya pengembangan organisasi.

Dari segi kuat lemahnya sebuah perusahaan tergantung pada kesiapan sumber daya internal yang ada. Hal ini juga bagaimana mekanisme penanganan yang diterapkan oleh pimpinan atau manajerial dalam konteks knowledge management.

Kemampuan perusahaan memanfaatkan modal insani untuk menciptakan kreativitas unik sebagai produk unggulan menjadi economic benefit yang akan menentukan keberlangsungan perusahaan yang berdaya saing.

Inovasi tidak perlu mahal dan membutuhkan waktu lama untuk riset, tetapi inovasi dapat memanfaatkan open sources. Namun, dalam implementasinya, open innovation mengandung beberapa risiko yang harus diperhitungkan dengan matang.

Seorang yang memulai usaha memerlukan media untuk memperkenalkan, memasarkan produk, dan sistem pengelolaan yang baik. 

Dalam waktu yang sama, media yang tersedia juga bisa menimbulkan risiko tertentu sebagaimana normalnya sebuah usaha pasti ada risiko yang harus dihadapi.

Open innovation merupakan kemampuan memanfaatkan network baik internal maupun eksternal perusahaan. Hanya saja dalam hal ini seorang pengusaha harus mampu membaca risiko yang bisa saja datang dari perusahaan lain, karena bisa saja disebabkan oleh adanya perbedaan regulasi yang diterapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun