Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Selalu Salahkan Orang Marah, Tapi...

28 Mei 2019   05:39 Diperbarui: 28 Mei 2019   10:12 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpuasa tidak boleh marah-marah karena bisa mengurangi kualitas ibadah puasa. Kalimat tersebut sangat tepat sekali dan memang seharusnya demikian. Tapi sadarkah kita mengapa orang jadi marah?

Larangan mengumbar amarah bukanlah berkaitan dengan ibadah puasa saja, tetapi setiap saat hendaknya manusia senantiasa meningkatkan kesabaran dan berusaha tidak selalu melepas amarah begitu saja tanpa sebab yang jelas.

Terkait dengan hal-hal kecil yang dinilai sebagai sebuah kesalahan, kita dianjurkan untuk memaklumi dan memaafkan saja. Walau berat, kesalahan yang besar juga kita tetap diharapkan untuk bisa bersabar dan memaafkan orang lain.

***

Sifat manusia cenderung suka melihat kesalahan orang lain padahal volumenya kecil, namun sering seseorang itu lupa akan kesalahannya sendiri padahal begitu besar. Oleh karena itulah akan selalu kita dengan kalimat tidak boleh marah-marah karena tidak baik padahal harus banyak adalah kalimat jangan selalu bikin orang jadi marah.

Tak penting tentang orang itu marah-marah, tetapi yang terpenting adalah jangan sampai kita sebabkan orang lain marah. Dalam hal ini beda konteks dengan orang yang sedikit-sedikit marah padahal penyebabnya sepele.

Selama bulan puasa, banyak penulis baik di Kompasiana maupun di berbagai media lain yang telah mengupas topik tidak boleh marah karena akan mengurangi pahala puasa. Namun selama hampir sebulan berpuasa, belum saya membaca tulisan yang mengupas sisi lain yakni pihak yang suka menyebabkan seseorang itu jadi marah.

Apa yang perlu kita perhatikan adalah menjaga pergaulan dengan baik, jangan sampai tingkah laku dan tutur bicara kita membuat orang lain marah karena kita yang menyebabkan seseorang itu jadi marah tentu kualitas ibadah kita yang akan rusak. Jangan sampai kita terus berkutat berfikir orang lain marah tetapi berfikirlah supaya jangan sampai kita menyebabkan orang lain jadi marah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang supaya tidak menyebabkan orang lain marah, yakni: batasi diri bercanda berlebihan, jangan sok dekat dengan seseorang sehingga menimbulkan canda yang mungkin tidak disukai, dan kenalilah waktu yang tepat untuk bercanda agar saat berinteraksi baik tingkah maupun kata-kata menghasilkan hubungan yang mengakrabkan. 

***

Ibadah berkait rapat dengan interaksi spritual dengan Tuhan, tetapi bukan berarti bisa mengabaikan kualitas interaksi dengan sesama manusia. Menjaga hubungan baik antar sesama manusia merupakan bagian dari menjaga hubungan dengan Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun