Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dividend Investing: Cara Mendapatkan Penghasilan Rutin dari Saham

1 November 2023   19:30 Diperbarui: 1 November 2023   19:32 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendapatkan pengasilan dari dividend yang perusahaan bagikan secara rutin (image source: tipranks.com)

Dividend investing adalah salah satu strategi investasi yang telah menjadi favorit banyak investor yang mencari pendapatan pasif secara rutin dan memonitori pertumbuhan jangka panjang. Pendekatan ini berfokus pada investasi dalam saham-saham perusahaan yang secara rutin membayar dividen kepada pemegang saham mereka.

Dividend investing didasarkan pada prinsip sederhana: investasi dalam saham-saham perusahaan yang membayar dividen secara rutin. Dividen adalah pembayaran tunai yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai bagian dari laba perusahaan. Pendekatan ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah untuk secara rutin mendapatkan pendapatan pasif secara stabil, dan menginvestasikan kembali deviden.

Dividend investing bertujuan untuk menciptakan pendapatan pasif bagi investor. Pendapatan ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar tagihan, atau merencanakan masa pensiun yang lebih aman. Investor mencari saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang memiliki riwayat pembayaran dividen yang konsisten dan terbukti. Stabilitas pendapatan menjadi fokus utama.

Dividend investing juga memungkinkan investor untuk memanfaatkan konsep reinvestasi dividen, di mana pendapatan yang diterima dari dividen dapat diinvestasikan kembali untuk membeli lebih banyak saham, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan di masa depan. Diversifikasi adalah kunci dalam mengurangi risiko. Investor dividend sering memilih untuk memiliki berbagai jenis saham yang membayar dividen untuk mengurangi risiko konsentrasi.

Dividend investing memiliki sejumlah manfaat yang menjadikannya strategi yang menarik bagi banyak investor, yakni pendapatan yang pasif secara rutin, terlindung dari volitilitas pasar, dan mempersiapkan dana pensiun.

Pendapatan pasif adalah manfaat utama dari dividend investing. Ini dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, membayar tagihan, atau mendukung gaya hidup. Pendapatan dari dividen memberikan perlindungan terhadap fluktuasi harga pasar yang kadang naik dan turun secara tidak terkendali. Pendapatan tetap akan terus diterima bahkan ketika harga aset mungkin turun. Dividend investing sering menjadi pilihan populer untuk merencanakan masa pensiun yang aman. Pendapatan yang stabil dapat memberikan rasa aman dan dukungan finansial saat memasuki masa pensiun.

Pendapatan yang diterima dapat diinvestasikan kembali untuk meningkatkan portofolio atau menciptakan pertumbuhan pendapatan yang lebih besar di masa depan. Dividend investing memungkinkan investor untuk memiliki berbagai jenis saham yang membayar dividen, yang dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan stabilitas portofolio.

Walaupun dividend investing memiliki manfaatnya, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah ketidakpastian jumlah Dividen yang dihasilkan, performa saham yang naik dan turun, pajak dividen, dan kurangnya dividen berdasarkan pertumbuhan.

Tidak semua perusahaan yang membayar dividen dapat melakukannya secara konsisten. Faktor-faktor ekonomi dan operasional dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Saham perusahaan yang membayar dividen tidak selalu memiliki performa yang bagus. Ada kemungkinan bahwa saham-saham ini mungkin tidak mengalami pertumbuhan modal yang signifikan.

Meskipun dividen adalah sumber pendapatan, beberapa perusahaan mungkin tidak meningkatkan jumlah dividen dari waktu ke waktu. Ini dapat mengakibatkan inflasi mengurangi daya beli pendapatan tersebut. Di beberapa negara, dividen dapat dikenakan pajak lebih tinggi daripada kenaikan modal. Ini dapat memengaruhi pengembalian investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun